Rabu, 24/04/2024 - 15:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Soal Alat Deteksi Tsunami Milik BRIN yang Rusak, Ini Tanggapan Wapres

ADVERTISEMENTS

Masalah anggaran perbaikan semestinya tidak masalah karena dapat dilakukan bertahap.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin merespons tujuh alat pendeteksi tsunami (Ina-Buoy) milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dipasang di beberapa titik lokasi rawan tsunami yang mengalami kerusakan atau mati.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut BRIN, matinya alat-alat tersebut karena usianya yang telah dua tahun. Selain itu, juga karena biaya operasionalnya yang cukup mahal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pramuka tak Lagi Diwajibkan, Ini Respons Wapres Ma'ruf Amin

“Saya kira alat-alat itu penting untuk diperbaiki, ya. Karena kita negara yang sering terjadi tsunami,” ujar Ma’ruf dalam keterangannya di sela kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Wapres mengatakan, untuk masalah anggaran perbaikan semestinya tidak menjadi masalah karena dapat dilakukan secara bertahap. “Nah untuk anggaran itu kan tidak harus sekaligus,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebab, menurutnya, bagaimana pun alat pendeteksi tsunami harus tetap ada dan dapat berfungsi dengan baik.

Berita Lainnya:
PAN Sebut Syarat Megawati Bisa Jadi Amicus Curiae

“Penting peran alat-alat itu (sehingga) harus ada, paling tidak berfungsi untuk memberikan aba-aba (atau) peringatan dini,” katanya.

Sebelumnya, menurut BMKG matinya buoy-buoy pendeteksi tsunami sudah sejak setahun hingga enam bulan lalu. Buoy-buoy tersebut ada di lautan dekat Bengkulu, laut dekat anak Gunung Krakatau, Selat Sunda, laut selatan Pangandaran, selatan Jawa Timur, laut selatan Bali, dan laut selatan Waingapu di Sumba Timur.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi