Sabtu, 20/04/2024 - 19:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Terangkat Saham Energi, IHSG Berakhir Menguat 0,89 Persen

ADVERTISEMENTS

IHSG konsisten bergerak di zona positif pada Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona positif pada perdagangan Selasa (7/2/2023). IHSG berakhir dengan menguat sebesar 0,89 persen atau meningkat 61,51 poin ke level 6.935,30.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sektor energi memimpin dengan menguat lebih dari tiga persen disusul sektor perindustrian, teknologi, barang konsumsi, keuangan, kesehatan, serta barang baku. Nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 10,81 triliun.

ADVERTISEMENTS

“Sentimen ekternal dan internal menopang menguatnya IHSG,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (7/2/2023). 

Berita Lainnya:
Perajin: Pasar Domestik Angkat Prospek Kerajinan Bambu Gianyar

Dari eksternal, bursa regional Asia menguat di tengah penantian pidato sejumlah pejabat Fed pekan ini. Pasar menanti arah selanjutnya kebijakan bank sentr AS tersebut. 

Selanjutnya cadangan devisa Jepang di bulan Januari 2023 meningkat menjadi 1,250 triliun dolar AS. Sebelumnya cadang devisa Jepang pada Desember 2022 tercatat 1,228 triliun dolar AS. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dari internal, pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan indikasi solidnya ekonomi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya 3,69 persen secara tahunan. 

Berita Lainnya:
AFPI Tegaskan Keluarga yang Bunuh Diri di Penjaringan tak Terkait Pinjol

Cadangan devisa Indonesia kembali surplus pada akhir Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dilar AS meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS. Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi