Kamis, 25/04/2024 - 17:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Berkejaran dengan Waktu, Korban Gempa Turki 9.638 Orang

ADVERTISEMENTS

Dirjen WHO mengingatkan, semua pihak kehabisan waktu untuk menyelamatkan korban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ANKARA – Tim penyelamat terus bekerja seiring terus bertambahnya korban gempa bumi Turki-Suriah yang menyentuh 9.000 orang lebih, Rabu (8/2/2023). Merujuk keterangan para pejabat dan medis, korban meninggal di Turki sudah 7.108 orang sedangkan di Suriah 2.530 orang. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dengan demikian, total kematian akibat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin itu menjadi 9.638 orang. Namun, jumlah korban kemungkinan bakal terus bertambah. Harapan menyelamatkan banyak orang kian pudar. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hampir dua hari setelah sebuah apartemen runtuh Kahramanmaras, kota di Turki yang tak jauh dari pusat gempa, tim penyelamat menarik seorang bocah laki-laki tiga tahun dari bawah reruntuhan bangunan. Ayah sang bocah, Ertugrul Kisi lebih dulu diselamatkan. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pengamat: Barat Kecam Iran, Abaikan Provokasi Israel

Ia terenyuh melihat anaknya ditarik dari balik reruntuhan kemudian diangkut ambulans. Beberapa jam berselang, tim berhasil pula menyelamatkan gadis 10 tahun dari reruntuhan rumahnya di Kota Adiyaman. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di tengah tepuk tangan warga , kakek si gadis kecil mencium cucunya itu dan membisikan kata-kata kepadanya saat dipindahkan ke ambulans. Di Kota Jindires, Suriah, warga menemukan bayi yang tali pusarnya masih terhubung dengan ibunya yang meninggal.

Bayi ini satu-satunya yang selamat dari keluarga tersebut. Relawan White Helmet menuturkan, 1.280 meninggal di wilayah barat daya Suriah itu. Lebih dari 2.300 terluka. Pemerintah Suriah melaporkan bertambahnya jumlah kematian, 1.250 orang. 

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, semua pihak kehabisan waktu untuk menyelamatkan ribuan korban terluka dan yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. Meski, tim dari 20 negara telah bergabung dengan 24 ribu personel tim penyelamat Turki. 

Berita Lainnya:
Israel Konfirmasi Tewaskan Komandan Hamas Lewat Serangan Udara di Gaza

Seakan menyepakati pandangan Ghebreyesus bagi mereka yang kerabatnya masih terjebak di antara reruntuhan bangunan, bantuan datang terlalu lamban. ‘’Saya tak bisa mendapatkan kembali kakak, keponakan saya. Lihat, tak ada pejabat di sini,’’ ujarnya seperti dilansir Aljazirah.

Bagi para penyintas, terpaan kondisi buruk juga harus dihadapi. Mereka berteduh di masjid, sekolah, bahkan halte bus dari sergapan dinginnya salju dan hujan yang menusuk. Mereka membakar puing-puing yang masih ada untuk menghangatkan tubuh, mengusir jahatnya hawa dingin. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi