Rabu, 24/04/2024 - 04:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Unkris Himpun Masukan Berbagai Pihak Terkait Konsep Pembangunan Kampung Sejuta Anggrek

ADVERTISEMENTS

Kampung itu tak hanya memperindah lingkungan tapi juga memberi nilai ekonomi warga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Universitas Krisnadwipayana (Unkris) melalui kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) berupaya menghimpun masukan dari berbagai pihak terutama kalangan akademisi terkait konsep pembangunan Kampung Sejuta Anggrek di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Lintas Program Studi yang digelar di Kecamatan Pasar Rebo pada Senin (6/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

FGD bertema “Sinergi dan Kolaborasi Fakultas Teknik Lintas Prodi dalam Mewujudkan Sapta Pesona bagi Agro Bisnis dan Agrowisata Kampung Sejuta Anggrek” tersebut melibatkan dosen dari berbagai program studi, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unkris, perwakilan unit lembaga Pengmas Fakultas Ekonomi dan FIA Unkris, perwakilan aparat dari lima kelurahan di Pasar Rebo, aparat kecamatan, dan Puskesmas Pasar Rebo.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

FGD yang dimoderatori oleh Gita Puspa A, ST MT tersebut menjadi bagian dari kegiatan pengabdian pada masyarakat Unkris yang terintegrasi dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.

ADVERTISEMENTS

Tampil sebagai narasumber Dr Susetya Herawati dari Prodi Kajian Pembangunan Perkotaan dan Wilayah (KPPW), Ir. Reny Savitri, MT dari Prodi PWK, Dr. Achmad Pahrul Roji, ST. MT dari Prodi Teknik Sipil, dan Zulkarnaen, ST. MT dari Prodi Teknik Arsitektur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Universitas Atma Jaya akan Buka Peminatan Manajemen Konten dan Media Kreatif

Dalam sambutan pengantarnya, Camat Pasar Rebo Mujiono menjelaskan, Kecamatan Pasar Rebo yang terdiri atas lima kelurahan, yakni kelurahan Gedong, Cijantung, Baru, Kalisari, dan Pekayon, akan dijadikan sebagai wilayah Kampung Sejuta Anggrek. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kolaborasi tidak hanya lintas-kelurahan, tetapi juga dengan kalangan akademisi dan perguruan tinggi.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Unkris yang telah memberikan sumbangan ide dan pemikiran guna mewujudkan Kecamatan Pasar Rebo sebagai Kampung Sejuta Anggrek,” kata Mujiono.

Pengembangan Kampung Sejuta Anggrek tersebut memiliki konsep sebagai agrobisnis dan agroeduwisata, yang diharapkan tidak hanya memperindah lingkungan tetapi juga memberi nilai ekonomi bagi warga. “Saat ini Kebon Anggrek baru diterapkan di lahan sekitar kantor Kecamatan Pasar Rebo dan kantor kelurahan. Namun nantinya semua rumah tangga wajib menanam anggrek di lahan yang ada,” kata Mujiono.

Hal senada disampaikan Dekan FT Unkris Dr. Harjono Padmono Putro yang diwakili oleh Ketua Pengmas Unit Fakultas Teknik Ir. Sutaryo, M.Si. Menurutnya, kehadiran akademisi berkolaborasi dengan pihak Kecamatan Pasar Rebo menjadi faktor yang dapat melengkapi inovasi dan budaya kerja.

Kehadiran prodi lain pada kegiatan Pengmas FT Unkris, lanjut Harjono, merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi yang melibatkan dosen dan mahasiswa secara berkelanjutan. Sinergi tersebut mulai dari perencanaan, kajian regulasi, hingga tingkat perancangan arsitektur lokasi pusat pemasaran anggrek.

Berita Lainnya:
Pernah Juara Beauty Pageant? Bisa Dapat Beasiswa Kuliah dari Cyber University

Sementara itu, Susetya Herawati yang juga Ketua LPM Unkris, dalam materinya berjudul “Menumbuhkan Kesadaran Kesehatan Lingkungan Melalui implementasi Sanitasi Sesuai Baku Mutu Limbah Domestik” menjelaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam merealisasikan pembangunan agrowisata dan agroeduwisata Kampung Sejuta Anggrek.

“Pengembangan agrobisnis dan agroeduwisata tidak bisa lepas dari manusia sebagai individu, subyek yang memiliki kampung, pelaku utama serta pengelola harian dari agrobisnis dan agroeduwisata,” jelas Herawati.

Herawati juga mengingatkan beberapa persoalan yang harus diantisipasi dalam pengembangan agrowisata, di antaranya terkait pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang memiliki kesadaran rendah untuk menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. “Ini tentu harus diperhitungkan matang,” lanjutnya.

Reny Savitri melalui paparannya berjudul “Pengembangan RTH dan Potensi Sumur Resapan Air di Kecamatan Pasar Rebo” menyoroti pentingnya identifikasi potensi ruang terbuka hijau (RTH) dan pembangunan sumur resapan. Dalam pengembangan agro wisata, dua hal tersebut tidak bisa diabaikan mengingat Pasar Rebo mencatat beberapa wilayah yang rawan banjir.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi