Sabtu, 20/04/2024 - 02:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

KPK Amankan CCTV Terkait Kasus Lukas Enembe dari Penggeledahan Papua

ADVERTISEMENTS

Penggeledahan dilakukan di Kantor Dinas PU Papua dan rumah beberapa pejabat daerah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah beberapa lokasi di Papua terkait penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe. Dari penggeledahan itu, penyidik menemukan CCTV yang diduga berkaitan dengan kasus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, penggeledahan itu dilakukan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Papua dan rumah kediaman beberapa pejabat daerah setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS

“Pada lokasi dimaksud, ditemukan dan diamankan bukti antara lain berbagai dokumen proyek, termasuk alat eletronik berupa perangkat CCTV yang diduga memiliki kaitan dengan perbuatan tersangka LE (Lukas Enembe) dkk,” kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).

Berita Lainnya:
Usai Penetapan Hasil Pemilu, KPU Bersiap Hadapi Sengketa di MK

Meski demikian, Ali tak memerinci identitas pejabat yang rumahnya digeledah oleh penyidik KPK. Dia hanya menyebut, pihaknya telah menyita CCTV itu untuk pemberkasan Lukas. “Analisis dan penyitaan segera dilakukan untuk melengkapi berkas perkara penyidikan,” ujar dia.

Lukas ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi pengerjaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Papua. Dia diduga menerima uang dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka agar perusahaannya mendapatkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Papua.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sebanyak 13 Prajurit Yonif 300 yang Terlibat Penyiksaan Warga Papua Ditahan

Padahal perusahaan milik Rijatono tidak memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi lantaran sebelumnya bergerak pada bidang farmasi. Selain Lukas, Rijatono juga diduga menemui sejumlah pejabat di Pemprov Papua terkait proyek tersebut. Mereka diduga melakukan kesepakatan berupa pemberian fee sebesar 14 persen dari nilai kontrak setelah dikurangi nilai PPh dan PPN.

Setelah terpilih untuk mengerjakan sejumlah proyek, Rijatono diduga menyerahkan uang kepada Lukas Enembe dengan jumlah sekitar Rp 1 miliar. Di samping itu, Lukas Enembe juga diduga telah menerima pemberian lain sebagai gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya hingga jumlahnya miliaran rupiah. KPK pun sedang mendalami dugaan ini.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi