Jumat, 26/04/2024 - 06:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Psikolog Nilai Pilihan Childfree Bisa Saja Berubah

ADVERTISEMENTS

Pilihan childfree atau tidak memiliki anak bukanlah sesuatu yang ajek.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Psikolog klinis anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo memandang bahwa pasangan atau seseorang yang memilih untuk tidak mempunyai anak atau childfree juga bisa mengubah keputusan tersebut di masa depan. Perubahan keputusan itu dinilai wajar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Setiap pasangan punya alasan yang berbeda dari lainnya. Ada yang memutuskan secara permanen atau temporer, yang mana dia bisa saja berubah pada kemudian hari,” kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) kepada Antara, Jumat (10/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pilihan childfree atau tidak memiliki anak bukanlah sesuatu yang ajek. Latar belakang pengalaman hidup setiap individu juga dapat berkontribusi atas keputusan untuk memilih childfree, apakah alasan itu menyangkut kesehatan fisik, mental, dan sebagainya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Benarkah Konsumsi Obat Sakit Kepala Jangka Panjang Timbulkan Risiko Anemia Aplastik?

Menurut Vera, keputusan childfree juga dapat terkait dengan konsep kebahagiaan yang berbeda-beda setiap individu. “Ada yang bahagia dengan memiliki anak dan ada yang bahagia dengan tidak memiliki anak,” kata Vera.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Wacana tentang childfree menjadi fenomena yang belakangan banyak dibicarakan warganet, menyusul pernyataan pemengaruh Gita Savitri yang secara terbuka memutuskan untuk childfree. Vera menilai fenomena itu dapat dijadikan momentum sebagai pengingat bagi orang tua untuk terus belajar tentang pengasuhan anak jika keputusan childfree terkait dengan pengalaman seseorang di masa kecil.

Berita Lainnya:
Tips Jaga Produktivitas Kerja dengan Konsep Mindful

Sebelum seseorang memutuskan untuk memilih childfree, sebaiknya hal tersebut harus dibicarakan dan didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan serta pihak keluarga masing-masing. Dengan begitu, seluruh pihak dapat menemui kesepakatan terbaik.

Apalagi, keputusan untuk childfree masih dianggap tak biasa oleh kultur masyarakat Indonesia. Vera menilai hal itu juga harus disiapkan terlebih dahulu sebelum bulat memilih childfree.

“Kesiapan untuk menghadapi penilaian orang lain yang memiliki pemikiran berbeda karena childfree di Indonesia masih cenderung dianggap sebagai sesuatu di luar kebiasaan,” kata Vera.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi