Kisah Masjid Pertama di London yang Terlupakan, Dibangun 260 Tahun Lalu

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Menariknya, bukan komunitas Muslim yang membangun masjid tersebut.

ADVERTISEMENTS

 LONDON — Kota London di Inggris memiliki sejarah panjang sebagai kota multikultural. Tidak hanya menjadi ibu kota Inggris selama hampir 1.000 tahun, kota ini juga merupakan ujung tombak negara-negara persemakmuran, sebuah asosiasi dari 54 negara yang mencakup sekitar sepertiga dari populasi dunia. 

ADVERTISEMENTS

Kira-kira satu dari tiga warga negara dari gabungan semua negara Persemakmuran adalah seorang Muslim. Begitupun sama untuk Kerajaan Inggris yang mendahului penyatuan politik saat ini. Oleh karena itu tidak heran jika Islam memiliki sejarah panjang di London, bahkan mungkin lebih lama dari yang kita sadari.

ADVERTISEMENTS

Banyak yang mungkin terkejut mengetahui salah satu manifestasi paling awal dari agama di London terjadi lebih dari 260 tahun yang lalu. Yaitu ketika sebuah masjid pertama di London dibangun di Kew Gardens. 

ADVERTISEMENTS

Namun menariknya, bukan komunitas Muslim yang membangun masjid tersebut. Meskipun pada saat itu umat Islam telah lama mengunjungi London sebagai pelaut, diplomat, dan pedagang, tetapi butuh beberapa waktu bagi umat Islam untuk membangun kehadiran permanen di ibu kota.

ADVERTISEMENTS

Sebaliknya, seperti dilansir My London pada Senin (6/2/2023) masjid ini dirancang dan dibangun oleh William Chambers, seorang arsitek Skotlandia-Swedia yang berbasis di London. Chambers adalah anggota pendiri Royal Academy yang juga membangun Somerset House dan Pagoda di Kew Gardens. Ia ditugaskan untuk membangun masjid pada 1761 oleh Putri Augusta, cucu perempuan Raja George II dan kakak perempuan Raja George III.

ADVERTISEMENTS

Tetapi kala itu, masjid tersebut bukanlah masjid yang berfungsi karena tidak ada komunitas Muslim di sekitarnya yang memanfaatkannya. Bangunan itu lebih merupakan penghargaan ornamen untuk arsitektur Turki-Islam yang pada saat itu tersebar luas tidak hanya di Turki, tetapi juga di sebagian besar Eropa Tenggara.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version