Kamis, 25/04/2024 - 03:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

BI Ingatkan Pemda Antisipasi Anomali Cuaca

ADVERTISEMENTS

PALEMBANG — Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengingatkan pemerintah daerah mengantisipasi kemungkinan anomali cuaca dan musim kemarau secara optimal sepanjang tahun 2023 ini demi mewujudkan ketahanan pangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau yang mulai berlangsung pada pertengahan tahun 2023 akan lebih kering bila dibandingkan tiga tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut Aidadi Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/2/2023), dengan kondisi cuaca tersebut produksi tanaman hortikultura seperti cabai, kemudian padi danjenis lainnya terancam tidak maksimal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pihaknya menilai kondisi itu akan berpotensi menyebabkan gejolak inflasi dari sektor pangan. BI mencatat sektor pangan sendiri merupakan penyumbang inflasi nasional sebesar 5,61 persen per Februari 2023.

ADVERTISEMENTS

“Jadi (potensi hambatan seperti) ini harus diantisipasi dan diatasi konkret, kalau tidak akan timbul masalah klasik, yakni saat panen harganya jatuh atau kalau tidak musim panen harganya melonjak,” kata Aida.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dalam kesempatan kunjungan ke Sumsel, Aida membuka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023 dengan tema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional.

Berita Lainnya:
Wagub Kalteng Salurkan Beras Subsidi pada Pasar Murah

Dia memaparkan sinergi dari hulu ke hilir yang dilakukan oleh antarintansi baik tingkat pusat dan daerah merupakan kunci untuk menjaga ketahanan pangan, sekaligus menjadi fokus kegiatan gerakan GNPIP tahun ini.

GNPIP yang diprakarsai Bank Indonesia sejak tahun 2021 tersebut dinilai efektif mengendalikan tingkat inflasi dari sektor pangan nasional.

Di mana buktinya terjadi penurunan inflasi pangan nasional menjadi 5,61 persen per Februari 2023 atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yakni 11,7 persen.

Dia menyebutkan untuk melanjutkan tren positif pengendalian inflasi pangan maka BI melalui GNPIP menyalurkan sebanyak bibit cabai merah, mesin pengolah pupuk, puluhan alsintan, ke daerah sentra penghasil pangan, salah satunya Provinsi Sumatera Selatan.

Melalui serangkaian upaya yang dilakukan multipihak dalam GNPIP itu diharapkan tingkat inflasi dari pangan tahun ini berada direntang 3 persen – 5 persen sebagaimana yang ditargetkan oleh pemerintah pusat, kata Aida.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan pihaknya bersama bersama pemerintah di 17 kabupaten/kota telah memprogramkan secara sistematis terkait urusan ketahanan pangan.

Berita Lainnya:
BI Gandeng Masjid Istiqlal Tumbuhkan Literasi Halal Lifestyle di Jakarta   

Menurut dia, mulai dari produksi, pengelolaan panen dan pascapanen hingga pemasaran, menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan setidaknya tiga tahun terakhir.

Oleh sebab itulah Sumatera Selatan saat ini menjadi sebagai daerah sentra produk pertanian khususnya beras yang terbesar keempat nasional. Jumlah produksi padi Sumatera Selatan tahun 2023 ini ditargetkan mencapai 1,7 juta ton.

Dia memaparkan bila BI mempunyai GNPIP sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi pangan maka Provinsi Sumatera Selatan mempunyai Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

Ia menyebutkan dengan adanya kedua program tersebut menandakan terjalinnya konektivitas yang baik antara pusat dan daerah, demi mengendalikan inflasi pangan di tengah tantangan perekonomian dunia saat ini.

“Program ini efektif menciptakan kemandirian pangan masyarakat kita, realisasi inflasi Sumatera Selatan cukup stabil, tercatat 5,34 persen (yoy) per Februari ini. Mari kita pertahankan produktifitas ini secara bersama-sama mengantisipasi semua potensi (cuaca) berpotensi menghambat,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi