Korea Utara Uji Coba Empat Rudal Jelajah Jarak Jauh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-15 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara.

ADVERTISEMENTS

 PYONGYANG — Korea Utara (Korut) mengumumkan pada Jumat (24/2/2023), melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh di lepas pantai timurnya sehari sebelumnya. Peluncuran ini pun telah dikonfirmasi militer Korea Selatan (Korsel).

ADVERTISEMENTS

Kantor berita pemerintah Korut KCNA mengatakan, empat rudal terbang selama hampir tiga jam setelah diluncurkan dari pantai timur laut, menggambar pola oval dan angka delapan di atas laut. Rudal ini menunjukkan dapat mencapai target sejauh 2.000 kilometer.

ADVERTISEMENTS

Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan, rincian penerbangan yang diumumkan Korut memiliki ketidaksesuaian dengan pembacaan aset intelijen Amerika Serikat (AS) dan Korsel. Sekutu terus menganalisis peluncuran.

ADVERTISEMENTS

Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lee Hyojung mengecam Korut karena meningkatkan aktivitas pengujiannya. Padahal ada tanda-tanda isolasi ekonomi dan kerawanan pangan yang semakin dalam.

ADVERTISEMENTS

Korut pertama kali menguji sistem rudal jelajah jarak jauh pada September 2021 dan menyiratkan rudal tersebut sedang dikembangkan untuk dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. Pyongyang juga melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada akhir pekan lalu dan sepasang rudal jarak pendek pada awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS

Korut mengatakan, peluncuran jarak pendek pada awal pekan adalah tanggapan terhadap AS yang menerbangkan pesawat pengebom B-1B ke wilayah tersebut. Pengerahan itu dalam rangka pelatihan bersama dengan pesawat tempur Korsel dan Jepang pada akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENTS

Sebelum peluncuran ICBM, Pyongyang berjanji memberikan tanggapan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya atas serangkaian latihan militer yang direncanakan Seoul dan Washington. Korut menggambarkan, latihan tahunan AS-Korsel sebagai latihan untuk invasi potensial, meskipun sekutu mengatakan latihan mereka bersifat defensif.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version