Sabtu, 20/04/2024 - 20:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Dua Pendapat tentang Asal Usul Ka’bah

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah haji, mereka melakukan thawaf atau ritual mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Sementara itu, umat Islam di seluruh dunia setiap saat melaksanakan sholat menghadap ke Ka’bah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Mungkin sebagian umat Islam yang belum tahu bertanya-tanya, bagaimana asal usul Kabah. Pengasuh Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad Sarwat dalam diskusi tanya jawab sebagaimana dikutip dari laman Rumah Fiqih menjelaskan, dua pendapat asal muasal Ka’bah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan pada zaman apa Ka’bah dibangun. Di antaranya ada dua pendapat besar yang berkembang.

ADVERTISEMENTS

Pendapat pertama, menurut pendapat ini Ka’bah baru dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Katsir dengan landasan riwayat dari Ibnu Abbas ra, “Seandainya manusia tidak berhaji ke rumah ini (Ka’bah), maka Allah tumbukkan langit dengan bumi.”

Berita Lainnya:
Kisah Peneliti Mesir Dihalangi Terbitkan Informasi Berbahaya Bagi Israel

Selain itu juga dengan dalil ayat-ayat berikut ini.

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku.” (QS Al-Hajj: 26)

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. (QS Ali Imran: 96-97)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 127)

Pendapat kedua, pendapat kedua mengatakan bahwa Ka’bah sudah berdiri jauh sebelum zaman Nabi Ibrahim, yaitu sejak zaman Nabi Adam Alaihissalam. Bahkan ketika Nabi Adam turun ke muka bumi, Ka’bah sudah berdiri tegak dibangun oleh para malaikat. Ka’bah memang didirikan untuk Nabi Adam melakukan ibadah kepada Allah SWT di bumi.

Berita Lainnya:
Jika Allah SWT Ungkap Tanda Kiamat, Mengapa Waktu Terjadinya Dirahasiakan?

Keterangan ini mereka dapat dari hadits dalam kitab Ad-Dalail yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari shahabat Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu ‘anhu secara marfu’. Di dalamnya terkandung kisah tentang pembangunan Kabah sejak masa Nabi Adam. Namun secara sanad, periwayatan hadits ini secara sendirian lemah (dhaif).

Maka hadits ini dikuatkan dengan riwayat dari jalur lainnya, yaitu apa yang diriwayatkan secara mauquf dari Ibnu Abbas sebagaimana yang ada pada Al-Azraqi, Abu Syaikh dan Ibnu Asakir. Pendapat ini manqul dari Muhammad bin Kaab Al-Qurazhi dan ‘Atho dan lainnya.

Az-Zarqani merajihkan hadits-haditsnya sebagaimana beliau tulis dalam kitab syarahnya pada kitab Al-Muwaththa’. Di sana beliau menuliskan, “Semua riwayat ini saling menguatkan satu dengan yang lainnya.”

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi