Man United Diprediksi Permalukan Liverpool di Anfield

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Para pemain Manchester United melakukan selebrasi setelah memenangkan Piala Carabao di Wembley Stadium, London, Inggris, Senin (27/2/2023).

ADVERTISEMENTS

 LIVERPOOL — Legenda Blackburn Rovers Chris Sutton membuat prediksi seputar bigmatch di Liga Primer Inggris dalam waktu dekat. Liverpool dijadwalkan bertemu Manchester United.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

The Reds bertindak sebagai tuan rumah. Partai tersebut berlangsung di Stadion Anfield, menjelang Senin (6/3/2023) dini hari WIB. Sutton menilai kubu tamu bakal berjaya.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Ia berkaca pada situasi terkini. United sedang bagus-bagusnya. Skuad polesan Erik ten Hag tak terkalahkan dalam 11 laga terakhir.

ADVERTISEMENTS

Hitungannya dari berbagai ajang. Sebanyak sembilan di antaranya berhasil dimenangkan. Sisanya dua duel berkesudahan imbang.

ADVERTISEMENTS

Ini modal berharga jelang lawatan ke markas lawan. Sementara Liverpool dalam periode yang sedikit rumit. Anak asuh Juergen Klopp keteteran di berbagai kompetisi.

ADVERTISEMENTS

Sejatinya klub kota pelabuhan itu mulai sedikit membaik di Liga Primer. Virgil van Dijk dan rekan meraih tiga kemenangan dalam empat partai terakhir di ajang tersebut. Namun fakta demikian belum bisa menghilangkan kesan buruk tentang menurunnya performa kubu Merseyside merah musim ini.

ADVETISEMENTS

Laga melawan Manchester United bisa menjadi momentum kebangkitan Liverpool di sisa musim. Kemenangan bakal sangat berarti bagi tuan rumah. Itu bukan hanya mendekatkan mereka ke papan atas. Secara mental, kepercayaan diri pasukan Klopp bakal semakin meningkat.

“Tetapi saya tidak melihat hal itu bakal terjadi. United benar-benar berada di depan mereka saat ini,” kata Sutton, dikutip dari BBC Sports International, Jumat (3/3/2023).

The Red Devils benar-benar telah kembali ke jalur semestinya. Kehadiran Ten Hag memberi dampak positif. Ia bisa memaksimalkan potensi semua anak asuhnya.

Ia menunjukkan kecederdasan dalam meramu taktik. Sang meneer tak selalu memaksakan MU bermain dengan garis pertahanan tinggi sesuai filosofinya. Ia hanya fokus pada pergerakan cepat di sepertiga pertahanan lawan, baik itu ketika MU mendominasi, maupun saat memakai pendekatan serangan balik.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version