Selasa, 16/04/2024 - 19:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan: Dinamika Harga Jelang Ramadhan Biasa Terjadi

ADVERTISEMENTS

 MAKASSAR – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut dinamika harga pangan jelang Ramadhan sebagai hal biasa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Jelang puasa Ramadhan ada dinamika harga itu biasa. Tapi kami dari Kementan, kementerian terkait lainnya, dan pemerintah daerah, tetap berupaya menjaga agar harga tetap stabil,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Syahrul saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan Pangan mengatakan tugas utama Kementerian Pertanian (Kementan) adalah menjaga ketersediaan pangan. Sementara untuk pergerakan harga, pihaknya tetap memantau sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan upaya-upaya pengendalian harga. Ia mengatakan, ketersediaan pangan saat ini masih relatif cukup hingga April 2023.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KAI Daop 1 Jakarta Sediakan 1.677 Kereta Api untuk Angkutan Mudik

“Di beberapa wilayah di Indonesia sekarang adalah musim panen padi dan ketersediaan pangan, khususnya beras itu mencukupi Maret dan April 2023 ini,” kata Syahrul.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah

Ia menyebutkan, ketersediaan pangan tercukupi hingga April 2023 itu juga berdasarkan pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS), data satelit, dan data laporan dari para kepala daerah di Indonesia, bahkan para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

“Kita tetap berdasarkan data, dan neraca kita menunjukkan itu tercukupi. Kita di Kementan menggunakan data valid dan itu banyak, data statistik BPS, data satelit, data laporan para bupati, dan bahkan PPL,” ujar Syahrul.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah

Sementara itu, Irjen Kementan Jan Samuel Maringka menyampaikan banyak negara di dunia setelah pandemi Covid-19 dihadapkan pada potensi resesi dan krisis global, khususnya dalam bidang pertanian. Namun, untuk di Indonesia, kata dia, kondisi pertanian baik sebelum pandemi, bahkan setelah pandemi, produktivitas pertanian menunjukkan hal positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Al Mahirah dan Lambaro

Dia membandingkan, data produksi hasil pertanian berdasarkan pendataan BPS pada 2021 bahwa produksi padi mencapai 54,42 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan meningkat menjadi 55,67 juta GKG pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

“Produksi padi kita cukup baik dan alami peningkatan produksi. Ini harus kita jaga dan kawal baik-baik. 55,6 juta produksi padi untuk 250 juta penduduk itu lebih dari cukup,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024

sumber : Antara

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi