Rabu, 24/04/2024 - 14:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pemerintah Disarankan Beri Insentif Konversi Kendaraan Listrik

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Guru Besar Bidang Transportasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Agus Taufik Mulyono memberikan apresiasi dan mendukung langkah pemerintah yang akan memberikan insentif bagi pembelian kendaraan listrik. Namun, ia menyarankan pemerintah agar juga memberikan insentif bagi bengkel maupun masyarakat yang akan melakukan konversi kendaraan dari model konvensional ke kendaraan listrik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Program pemerintah dalam memberikan insentif ini saya setuju, tapi, konversi ke kendaraan listrik juga harus diberi insentif,” kata Agus kepada Antara di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut dia, upaya serius pemerintah dalam memperluas penggunaan kendaraan berbasis baterai merupakan salah satu cara untuk mengurangi emisi di sektor transportasi serta melakukan penghematan di sektor energi. Hal itu sejalan dengan upaya mengurangi dampak perubahan iklim, pemanasan global, sekaligus mencapai Net Zero Emission (NZE), nol emisi karbon, pada tahun 2060 atau lebih cepat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PLN Dukung Pelayanan Angkot Listrik di Bogor

Meskipun demikian, Agus, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Profesi dan Etik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mendorong agar pemerintah memprioritaskan insentif konversi kendaraan listrik daripada insentif pembelian kendaraan baru. Menurut Agus, populasi kendaraan bermotor yang mayoritas masih menggunakan bahan bakar minyak tersebut perlu mendapatkan perhatian serius melalui konversi supaya kehadiran kendaraan listrik baru tidak hanya menambahkan kemacetan di jalan.

ADVERTISEMENTS

“Konversi didahulukan, sambil berjalan diperbanyak mobil baru dan sepeda motor listrik baru silakan,” kata Agus.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia yang aktif sampai periode 9 Februari 2023 mencapai 153.400.392 unit. Angka tersebut mencakup 147.153.603 unit kendaraan pribadi, yaitu 127.976.339 unit sepeda motor (87 persen) dan 19.177.264 unit mobil pribadi.

Berita Lainnya:
Pangsa Pasar Mobil Listrik di India Diperkirakan Capai 5,5 Juta pada 2040  

Sisanya merupakan angkutan barang dan orang, yaitu 5,7 juta unit mobil besar, 213.788 unit bus, dan 85.113 unit kendaraan khusus atau ransus.

Penggunaan kendaraan listrik juga perlu difokuskan pada penyediaan transportasi massal berbasis listrik, seperti bus atau kereta listrik. Selain itu, menurut Agus, pemerintah perlu memastikan pengembangan jaringan jalan yang memadai dan layak fungsi sehingga tujuan menghadirkan smart transportation, transportasi cerdas, dapat tercapai.

“Kemudian masyarakat juga diimbau untuk naik kendaraan umum berbasis listrik karena nyaman dan tidak ada polusi. Semuanya berpindah ke sana (transportasi publik),” kata Agus.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi