Rio Ferdinand Sebut Kekalahan MU 0-7 dari Liverpool Sebagai Pembantaian

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pemain Manchester United Bruno Fernandes bereaksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Manchester United di Liverpool, Inggris, Senin (6/3/2023) dini hari WIB.

ADVETISEMENTS

 MANCHESTER — Mantan kapten Manchester United Rio Ferdinand memberikan penilaian buruk kepada mantan klubnya itu setelah menelan kekalahan 0-7 dari Liverpool dalam pertandingan Liga Primer Inggris, Senin (6/3/2023) dini hari WIB. Ferdinand menyebut kekalahan besar itu sebagai sebuah pembantaian.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Tertinggal satu gol di babak pertama, penampilan Setan Merah lebih buruk di babak kedua setelah dibobol enam gol oleh Mohamed Salah dan kawan-kawan. Pertahanan rapuh menjadi salah satu faktor mudahnya Liverpool mencetak gol.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kami telah dihancurkan. Itu adalah pembantaian, pembantaian mutlak di Anfield. Hanya itu yang bisa Anda sebut. Para pemain akan merasa malu,” kata Ferdinand dilansir dari Mirror, Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Ferdinand memahami betapa sangat kecewanya pelatihErik ten Hag terhadap penampilan timnya. Namun ia ingin kekalahan tersebut tak merusak performa MU yang bagus secara umum sejauh musim ini berjalan. MU didesak kembali fokus kepada pekerjaannya untuk laga berikutnya. Skuad MU harus memastikan memberikan hadiah indah kepada penggemar setelah membuat mereka sedih di Anfield.

ADVERTISEMENTS

Erik ten Hag menyampaikan hal serupa saat membahas performa tim. Mereka dinilai telah mengecewakan fans. Pelatih asal Belanda itu tak menyalahkan fans yang meninggalkan stadion sebelum pertandingan berakhir karena memang mereka merasa malu.

Ten Hag mengakui penampilan MU di Anfield adalah yang terburuk tahun ini. Menurut pelatih yang direkrut dari Ajax Amsterdam itu, timnya kalah di akhir babak pertama dan awal babak kedua. Kendati demikian Ten Hag ingin pemainnya menegakkan kepala dan menatap pertandingan selanjutnya.

“Ini semua tentang menunjukkan disiplin dan kami tidak melakukannya, jadi saat itulah Anda mulai kebobolan gol. Ini adalah kinerja yang sangat tidak profesional dan tidak perlu. Anda harus melakukan pekerjaan Anda dan kami tidak melakukannya,” ujar Ten Hag. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version