Sabtu, 20/04/2024 - 16:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ini Saran Buat Pemerintah Jika tak Mau Harga-Harga Melonjak Saat Ramadhan

ADVERTISEMENTS

Sebelum mendapatkan bantuan program Lumbung Pangan yang digulirkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perekonomian Taswan Riswanto, petani asal Karawang, Jawa Barat ini terbilang pas-pasan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Ramadhan sebentar lagi. Kenaikan harga-harga pangan yang diikuti lonjakan inflasi biasanya menjadi momok baik bagi masyarakat maupun pemerintah lantaran permintaan yang naik signifikan selama momen di Bulan Suci. Namun, peningkatan harga pangan masih dapat ditekan lewat sejumlah cara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dosen Universitas Paramadina, Handi Risza Idris, menuturkan, inflasi di bulan Ramadhan tahun ini setidaknya akan dipicu oleh dua faktor.

ADVERTISEMENTS

Pertama, dikarenakan adanya tekanan peningkatan permintaan pasca daya beli masyarakat yang mulai pulih di saat produksi pangan belum mampu mengimbangi. Selanjutnya faktor kedua, hasil produksi pangan tidak memenuhi kebutuhan nasional karena rantai pasok yang masih dikuasai segelintir orang.

Berita Lainnya:
Manfaat Sholat Tarawih Bagi Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui Muslim, Apa Saja?

Oleh sebab itu, Handi mengatakan, pemerintah harus menempuh sejumlah langkah konkret agar dapat meredam laju inflasi pangan di bulan Ramadhan.

Upaya pertama yang dapat dilakukan yakni dengan mempertebal pasokan pangan alam rangka stabilisasi harga. “Ini bisa dilakukan dengan menggunakan produksi dalam negeri serta impor secara presisi sesuai permintaan,” kata Handi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Langkah selanjutnya yakni dengan optimalisasi kebijakan dua persen anggaran daerah untuk subsidi angkut bahan pangan antar daerah. Selain itu, bantuan sosial dari anggaran daerah juga perlu didorong agar stabilitasi harga bisa dicapai pemerintah.

Berita Lainnya:
Dukung Gerakan ZISWAF, BSI KCP Medan Kampung Baru Hadirkan Gerai Zakat Selama Ramadhan

“Koordinasi stakeholder dalam bentuk kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu dioptimalkan, langkah membentuk task force atau sales motorist untuk memaksimalkan proses distribusi produki selama Ramadhan,” kata dia.

Di sisi lain, pemerintah juga harus terus melakukan monitoring terhadap tata niaga pangan. Oknum spekulan harga yang berburu keuntungan dari rantai suplai yang dikuasai segelintir kelompok harus ditertibkan. “Mereka acap kali menjadi pemicu (kenaikan harga) di luar hukum ekonomi supply and demand,” kata dia.

Terakhir, yakni dengan antisipasi cuaca yang sering mengalami perubahan, terutama di sentra-sentra produksi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi