Sabtu, 20/04/2024 - 01:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kekuatan dari Sedikit Makan

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Di zaman saat ini, sebagian orang terlalu berlebihan dalam memenuhi hawa nafsunya untuk makan. Dan ternyata terlalu banyak makan akan membawa berlipat-lipat bahaya pula.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dikutip dari buku Tazkiyatun Nafs, Sedikit makan dapat melembutkan hati, menguatkan daya pikir, membuka diri, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan, banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Miqdam bin Ma’d Yakrib berkata, “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

ADVERTISEMENTS

ما ملأَ ابن آدَم وِعاءً شَرًّا مِن بَطنهِ بحَسْبِ ابنِ آدَمَ لُقَيماتٍ يَضْمَنُ صَلْبَه، فإن كان لا محالة فثُلُثٌ لطَعامِه وثُلُثٌ لشَرابِه، وثُلُثٌ لنَفَسِه

“Tidak ada bejana yang diisi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga dari perutnya hendaknya diisi untuk makannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.” Hadits shahih diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi.

Berita Lainnya:
Nilai Persatuan dalam Ibadah Haji

Berlebihan dalam makan mengakibatkan banyak hal buruk. Ia akan menggerakkan anggota badan untuk melakukan berbagai kemaksiatan serta menjadikannya merasa berat untuk berbuat taat dan beribadah. Dua hal ini pun sudah cukup sebagai suatu keburukan bagi Anda!

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berapa banyak kemaksiatan yang bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan. Berapa banyak pula ketaatan dalam keadaan sebaliknya. Maka, barangsiapa bisa menjaga keburukan perutnya ia telah menjaga diri dari keburukan yang besar. Pun, setan lebih terampil memperdaya manusia ketika perutnya dipenuhi dengan makanan.

Sebagian salaf berkata, “Sebagian pemuda bani Israil berta’abbud (berpuasa sambil berkhalwat). Bila datang masa berbuka seorang dari mereka berkata, “Janganlah makan banyak-banyak, sehingga minum kalian pun banyak, lalu tidur kalian juga banyak, akhirnya kalian banyak merugi.

Berita Lainnya:
Sikap Nabi Muhammad Rendah Hati dan Sederhana, Buat Semua Orang Nyaman

“Seringkali Rasulullah ﷺ dan para sahabat berada dalam keadaan lapar, walaupun itu memang karena tidak adanya makanan. Tetapi, bukankah Allah Azza wa Jalla hanya memilihkan keadaan terbaik bagi RasulNya? Itulah sebabnya lbnu Umar Radhiyallahu Anhuma berusaha untuk menyerupai beliau, walaupun dia mampu untuk makan apa saja. Demikian pula dengan ayahnya.

Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan, “Sejak masuk ke Madinah, keluarga Rasulullah ﷺ belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau wafat”. (HR Bukhari dan Muslim)

Ibrahim bin Adham berkata, “Barangsiapa memelihara perutnya akan terpeliharalah dinnya. Barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla itu jauh dari seorang yang lapar dan dekat dari seorang yang kenyang”.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi