Jumat, 26/04/2024 - 06:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Data Pekerjaan AS lebih Baik, Harga Minyak Menguat

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Harga minyak menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023), setelah data ketenagakerjaan AS lebih baik dari perkiraan. Meski demikian, kedua harga acuan minyak turun lebih dari tiga persen untuk minggu ini karena kekhawatiran kenaikan suku bunga AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 1,19 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 82,78 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April bertambah 95 sen atau 1,3 persen, menjadi menetap pada 76,68 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut di ekonomi terbesar dunia dan di Eropa telah mengaburkan prospek pertumbuhan global dan mendorong penurunan kedua harga acuan minyak mentah minggu ini. Namun, Federal Reserve AS mungkin memiliki lebih sedikit alasan untuk menaikkan suku bunga seagresif yang ditakutkan beberapa orang, setelah laporan pemerintah pada Jumat (10/3/2023) menyalakan kembali harapan untuk mengurangi inflasi di tengah tanda-tanda normalisasi pasar tenaga kerja yang terganggu pandemi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Konflik Israel-Iran Diprediksi Masih Picu Berlanjutnya Kenaikan Harga Minyak

Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat, dengan mengatakan bahwa bank sentral pada awalnya salah mengira inflasi bersifat “sementara”. Pertemuan kebijakan moneter berikutnya direncanakan pada 21-22 Maret.

ADVERTISEMENTS

“Harga minyak berfluktuasi liar di tengah kekhawatiran baru kenaikan suku bunga Fed,” kata analis Price Group, Phil Flynn.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Penguatan dolar juga membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Saham global, yang sering bergerak seiring dengan harga minyak, mencapai level terendah dua bulan karena investor membuang saham-saham bank.

Data ketenagakerjaan AS yang lebih luas untuk Februari mengalahkan ekspektasi dengan data penggajian nonpertanian naik 311.000, dibandingkan dengan ekspektasi penambahan 205.000 pekerjaan, menurut survei Reuters. Ini kemungkinan akan memastikan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih lama, yang menurut para analis akan membebani harga minyak.

Berita Lainnya:
Pertamina Hulu Rokan Terima Penghargaan di Brazil

Di sisi pasokan, produsen minyak utama Arab Saudi dan Iran, keduanya anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menjalin kembali hubungan setelah berhari-hari melakukan pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Beijing.

Rig minyak AS turun 2 menjadi 590 rig minggu ini, terendah sejak Juni, menurut data dari Baker Hughes. Amerika Serikat dilaporkan secara pribadi mendesak beberapa pedagang komoditas untuk menghilangkan kekhawatiran tentang pengiriman minyak Rusia yang dibatasi harga dalam upaya untuk menopang pasokan.

Investor memantau dengan cermat pemotongan ekspor dari Rusia, yang memutuskan untuk memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari pada Maret. Pada Kamis (9/3/2023), Presiden AS Joe Biden mengusulkan anggaran yang akan memangkas miliaran dolar subsidi industri minyak dan gas.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi