Jumat, 26/04/2024 - 04:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Erick Thohir Cawapres Penguat Koalisi, Sosoknya Mudah Diterima Semua Parpol

ADVERTISEMENTS

Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi pasien korban kebakaran Depo Pertamina di RSPP, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir dinilai menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang banyak disukai. Berasal dari kalangan profesional menjadi sebuah keunggulan besar, lantaran Erick Thohir mampu menguatkan komunikasi antar partai politik (parpol) dalam koalisi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengungkapkan, tidak adanya konflik politik di sekeliling Erick Thohir menjadikannya sosok yang banyak dilirik sebagai cawapres. Bahkan menghadirkan dukungan besar dari masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Alasan Chandrika Chika Pakai Narkoba karena Pergaulan, Circle Pertemanannya Anggap Itu Lumrah

“Saya pikir sebagai figur independen (Erick Thohir) itu mempunyai daya pikat untuk bisa diterima oleh semua parpol,” kata Wasisto di Jakarta pada Sabtu (11/3/2023). 

ADVERTISEMENTS

Keunggulan tersebut dapat dimanfaatkan Erick Thohir untuk menjadi jalan tengah bagi para parpol. Sehingga ke depannya dapat menjadi penjembatan komunikasi antar parpol menyolidkan koalisi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Lebih jauh dia menilai, karakteristik kepemimpinan Erick Thohir mampu membangun komunikasi sangat positif. Posisinya yang tidak terikat dengan parpol membuatnya tak memiliki kepentingan tertentu.

Berita Lainnya:
Terungkap Pengakuan Sopir Bus Rosalia Indah saat Kecelakaan Maut: Sempat Jalan Kaki 3 Menit Hilangkan Kantuk

“Artinya bisa lebih fleksibel dan lebih cair, untuk bisa berkomunikasi dengan semua parpol daripada yang sudah menjadi kader,” jelas Wasisto. 

Sementara itu, dia menyebut, kondisi demikian dapat menjadi berbeda bila diisi oleh cawapres yang berasal dari kader parpol tertentu. Komunikasi yang dibangun tentunya menjadi keterwakilan parpol dalam koalisi. 

“Tentu beda komunikasi politik antara figur yang sudah menjadi kader dan non kader. Mungkin kalau kader akan memprioritaskan kepentingan partai,” tukas Wasisto.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi