Kamis, 25/04/2024 - 23:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kasus SVB Picu Volatilitas Ekstrem Pasar Obligasi Pemerintah AS

ADVERTISEMENTS

Pasar modal di berbagai negara terhempas dengan ambruknya bank besar AS, Silicon Valley Bank serta Signature Bank.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury mengalami volatilitas ekstrem akibat kegagalan Silicon Valley Bank (SVB). Investor khawatir butuh waktu lama sampai pasar obligasi kembali tenang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Salah satu ukuran volatilitas US Treasury yakni indeks ICE BoFA MOVE yang melonjak melewati tingkat tertingginya di masa pandemi dan kini berada di tingkat yang pernah terlihat saat krisis finansial. Imbal hasil surat utang dua tahun AS pada Senin (13/3/2023) sore waktu setempat turun ke titik terendahnya sejak Oktober 1987 sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun ke titik terendah sejak 3 Februari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
APS Harap Masyarakat Adat Serap Teknologi Pengelolaan Sagu

Investor ingin menurunkan US Treasury saat Gubernur Bank Sentral AS (Fed) Jerome Powell memberitahu anggota parlemen, Fed mungkin harus menaikkan suku bunga di atas yang diperkirakan sebelumnya untuk mendinginkan pertumbuhan dan menahan inflasi. Pernyataan ini mendorong imbal hasil US Treasury ke harga tertinggi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jokowi Pastikan Stok Beras Bulog Aman

Namun, kegagalan SVB dan Signature Bank memaksa investor mengubah posisi mereka saat Fed diperkirakan akan menahan atau memperlambat kenaikan suku bunga untuk menghindari tekanan lebih besar pada sektor perbankan. Saat investor menumpuk US Treasury, imbal hasilnya anjlok.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sebagian peserta pasar tidak mengalami rezim saat Fed menaikkan suku bunga atau ada bank yang gagal, apalagi terjadi di saat bersamaan,” kata Chief Investment Officer Typhon Capital Management David Klusendorf dikutip dari Reuters.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi