Sabtu, 20/04/2024 - 17:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Laporan SIPRI: Ukraina Importir Senjata Terbesar Ketiga pada 2022

ADVERTISEMENTS

File foto prajurit Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Kherson, Ukraina selatan, Rabu, 23 November 2022. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, Ukraina sebagai importir senjata terbesar ketiga di dunia pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 HELSINKI — Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, Ukraina sebagai importir senjata terbesar ketiga di dunia pada 2022. Karena invasi Rusia ke Ukraina yang telah menyebabkan aliran besar bantuan militer Amerika Serikat dan Eropa ke Kiev. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

SIPRI melaporkan, sejak 1991 ketika Ukraina merdeka di tengah jatuhnya Uni Soviet, hingga akhir 2021, Ukraina mengimpor beberapa senjata utama. Namun, invasi Moskow pada 24 Februari 2022 mengubah hal itu secara nyata.  

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Korsel-Malaysia Lanjutkan Perjanjian Perdagangan yang Lama Mandek

Peneliti senior Program Transfer Senjata SIPRI, Pieter Wezeman, mencatat, kendati transfer senjata menurun secara global tahun lalu, penerimaan senjata ke Eropa meningkat tajam karena ketegangan antara Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya. Dia mengatakan, setelah invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Eropa ingin mengimpor lebih banyak senjata.

SIPRI mengatakan, ekspor senjata telah lama didominasi Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara ini menjadi pengekspor senjata terbesar kedua selama tiga dekade terakhir.

Namun, kesenjangan antara keduanya semakin melebar secara signifikan, sementara jarak antara Rusia dan pemasok senjata terbesar ketiga, Prancis, semakin menyempit. SIPRI mengatakan, kemungkinan invasi Ukraina akan semakin membatasi ekspor senjata Rusia karena kebutuhan Moskow untuk memprioritaskan pasokan angkatan bersenjatanya sendiri dan rendahnya permintaan dari negara lain karena sanksi perdagangan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Bantah Tutup Kedutaan Besar di Seluruh Dunia di Tengah Ancaman Serangan Iran

Data SIPRI menunjukkan, ekspor senjata AS meningkat 14 persen antara periode 2013-2017 dan 2018-2022. Sementara Washington menyumbang 40 persen dari ekspor senjata global pada 2018-2022.

Sementara itu, ekspor senjata Rusia turun 31 persen antara dua periode tersebut, dan pangsa ekspor senjata globalnya menurun dari 22 persen menjadi 16 persen. Sementara ekspor Prancis meningkat dari 7,1 persen menjadi 11 persen.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi