Rabu, 24/04/2024 - 15:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Nasihat Imam Nawawi tentang Cara Bersikap terhadap Kabar yang tak Enak Didengar

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi menyampaikan kabar baik. Imam Nawawi menjelaskan sikap seseorang ketika mendengar kabar dari orang lain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Dalam Al-Adzkaar al-Nawawiyyah karya Imam Nawawi terdapat pembahasan tentang larangan melaporkan suatu berita kepada penguasa, yang dapat menimbulkan kerusakan. Ini ada pada bab memelihara lisan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Di dalam kitab yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar dan Anwar Abu Bakar itu, dijelaskan mengenai pesan Nabi Muhammad SAW untuk menghindari suatu sikap yang berpotensi memunculkan kerusakan atau kegaduhan. Sikap yang dimaksud ialah melaporkan suatu berita kepada penguasa (atau pemerintah) yang dikhawatirkan memunculkan kerusakan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Nabi Muhammad SAW melarang umatnya melaporkan suatu berita kepada seorang penguasa yang dengan berita tersebut bisa menimbulkan kerusakan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Viral Video Pelajar SMP di Jepang Kunjungi Masjid untuk Belajar Islam, Sikapnya Diacungi Jempol

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah ada seseorang dari kalangan sahabatku menyampaikan sesuatu kepadaku tentang seseorang, karena sesungguhnya aku menyukai bila aku keluar menuju kalian, sedangkan diriku dalam keadaan berhati lega.” (HR Abu Daud dan Turmudzi)

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Imam Nawawi juga memaparkan tentang namimah, yaitu perbuatan membuka rahasia dan menyingkap tabir tentang hal yang tidak disukai jika diungkapkan. Maka seseorang dianjurkan bersikap diam atas semua yang dilihatnya, terkait sesuatu yang jika diceritakan tidak ada manfaat bagi Muslim yang lain.

Dalam sebuah riwayat, ada seorang lelaki yang menyebutkan suatu perkara tentang diri seseorang kepada Umar bin Abdul Aziz.

Berita Lainnya:
Tips Hidup Sehat Berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad

Lantas, Umar yang menerima kabar tersebut, berkata, “Jika engkau menghendaki, aku akan mempertimbangkan perkaramu. Jika engkau berdusta, engkau termasuk orang yang disebutkan dalam ayat ‘Jika datang kepada kalian orang fasik membawa berita maka periksalah dengan teliti’ (QS Al Hujurat ayat 6).

Jika benar, engkau termasuk orang yang disebut dalam ayat ‘Yang banyak mencela yang kian kemari menghambur hasutan’ (Al-Qalam ayat 11). Dan jika engkau suka (menerima nasihat ini), maka kami memaafkanmu.” Kemudian lelaki tadi menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, maaf. Aku tidak akan mengulangi perbuatan itu selama-lamanya.”

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi