Selasa, 30/05/2023 - 03:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom Perkirakan The Fed Kurangi Agresivitas dalam Naikkan Suku Bunga

Gedung Putih di Washington, DC, AS, Selasa (14/3/2023). Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga setelah penutupan Silicon Valley Bank (SVB).

 JAKARTA — Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga setelah penutupan Silicon Valley Bank (SVB). Ia memperkirakan suku bunga acuan The Fed akan dijaga sebesar 5 persen atau hanya akan dinaikkan 25 basis poin (bps).

BACAAN LAIN:
PLN Belajar ke Cina Bikin Sistem Kendali Listrik Digital

“Kalau ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan The Fed berikutnya, saya perkirakan hanya 25 bps, sangat moderat. Ini untuk memberi sinyal kebijakan mereka yang berupaya mengatasi inflasi,” katanya dalam Diskusi Online Indef yang dipantau di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Ia juga memperkirakan The Fed tidak menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun hal tersebut berpotensi memicu capital outflow dari Amerika Serikat ke negara lain, seperti negara-negara di Uni Eropa dan Australia yang sudah menaikkan suku bunga acuan mereka mengikuti The Fed.

BACAAN LAIN:
Kementan Latih 13 Juta Petani dan Penyuluh Antisipasi El Nino

“Kalau The Fed masih agresif menaikkan suku bunga acuannya, bank-bank lain bisa terdampak. Benturan selanjutnya bisa dialami lebih luas oleh sistem keuangan di Amerika Serikat,” katanya.

Pada Februari 2023 inflasi AS tercatat sebesar 6 persen, atau masih lebih tinggi dari suku bunga acuan The Fed yang sebesar 4,75 persen, yang memicu deposan menarik uangnya dari perbankan di Amerika Serikat, termasuk dari SVB.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content