Polandia Bongkar Jaringan Mata-mata

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

WARSAWA — Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan badan keamanan Polandia membongkar jaringan spionase. Hal ini disampaikan setelah stasiun radio swasta RMF FM melaporkan badan keamanan Polandia menahan sekelompok mata-mata yang bekerja di Rusia.

ADVERTISEMENTS

Pada Rabu (15/3/2023) kemarin RMF melaporkan badan keamanan Polandia menahan enam orang yang diduga mata-mata untuk Rusia. Menurut RMF kelompok itu merencanakan aktivitas sabotase.Laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Saya ingin menekankan keberhasilan besar petugas Badan Keamanan Internal karena berhasil mengungkapkan seluruh jaringan mata-mata,” kata Mariusz Blaszczak pada stasiun radio milik pemerintah Polskie Radio 1, Kamis (16/3/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Ini bukti tak terbantahkan lembaga Polandia keamanan negara kami bekerja dengan cara yang sangat efesien,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Blaszczak menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai kasusnya dan mengatakan detail akan disampaikan Menteri Dalam Negeri Mariusz Kaminski dalam konferensi pers. Pada Rabu kemarin Presiden Polandia Andrzej Duda bertemu dengan Direktur Badan Pusat Intelijen (CIA) Amerika Serikat Williams Burns.

ADVERTISEMENTS

“(Mereka membahas) situasi keamanan saat ini,” kata kantor Kepresidenan Polandia di Twitter.

ADVERTISEMENTS

Dalam laporannya RMF mengatakan enam orang yang ditahan berasal dari negara-negara sebelah timur Polandia dan bekerja untuk intelijen Rusia. Para mata-mata menyembunyikan kamera di jalur kereta penting, sebagian besar di selatan wilayah Podkarpackie.

ADVETISEMENTS

RMF melaporkan kamera-kamera itu ditemukan dekat bandara Jasionka, dekat Rzeszow. Titik penting pengiriman senjata dan amunisi yang dikirim ke Ukraina.

Dalam laporannya RMF melanjutkan setelah menemukan jaringan mata-mata itu Polandia meningkatkan keamanan di jalur kereta dan infrastruktur penting.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version