Kamis, 25/04/2024 - 18:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sa’id bin Al Musayyab Mengambil Ilmu dari Sahabat dan Istri Nabi Muhammad

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sa’id bin Al-Musayyab merupakan salah satu dari para ulama ahli fikih yang tujuh di Madinah. Dia turut mengambil ilmunya dari para sahabat senior dan istri-istri nabi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dikutip dari buku Kisah Para Tabiin oleh Syaikh Abdul Mun’im Al-Hasyimi, lImu dan Fikihnya Telah disebutkan di dalam berbagai kitab Sirah bahwa Sa’id bin Al-Musayyab pernah meriwayatkan dari Umar, akan tetapi kita mengira bahwa dia meriwayatkan dari seorang rawi yang meriwayatkan dari Umar dan dia tidak mendengar langsung dari Umar, karena menurut riwayat yang telah disebutkan sebelumnya Umar telah meninggal dunia delapan tahun empat bulan setelah kelahiran Sa’id. Akan tetapi nanti kita akan melihat bahwa Sa’id bin Al-Musayyab sendiri mengatakan, “Tidak tersisa seorang pun yang lebih mengetahui tentang seluruh hukum yang diputuskan oleh Rasulullah ﷺ , Abu Bakar maupun Umar, daripada aku.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Bahkan dia pernah mengatakan, “Dan (tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui) seluruh hukum yang diputuskan oleh Umar daripada aku.” Sa’id bin Al-Musayyab dianggap orang yang paling pandai di antara para ulama Madinah pada zamannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dia mengambil ilmunya itu dari para sahabat Rasulullah ﷺ yang senior baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar. Mengenai hal tersebut, dia mengatakan, “Aku mengambil ilmuku ini dari Zaid bin Tsabit.”

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
4 Gambaran Pengadilan Akhirat yang Diabadikan dalam Alquran

Sa’id bin Al-Musayyab juga mengambil ilmunya dari majelis-majelis para sahabat senior, dia pernah menghadiri majelis Sa’ad bin Abi Waqqash, Ibnu Abbas, dan Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhum.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia juga mendatangi rumah istri-istri Nabi ﷺ, seperti Aisyah Ummul Mu’minin, lalu mempelajari fikih serta ilmu darinya, sebab dia memandang pertanda baik dari sabda Rasulullah ﷺ, “Ambillah agama kalian dari Humaira’ ini (maksudnya adalah Aisyah).” Juga Ummu Salamah istri Nabi ﷺ.

Sa’id bin Al-Musayyab juga meriwayatkan dari Utsman bin ‘Affan, Ali, Shuhaib, dan Muhammad bin Maslamah. Dikatakan pula dari Sa’id bin Al-Musayyab bahwa dia adalah orang yang paling banyak meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu Anhu karena dialah orang yang paling hafal tentang seluruh hukum dan keputusannya.

Dari sekian banyaknya para ulama ahli ra’yu dan ilmu, Sa’id bin Al-Musayyab menjadi ahli fikih Madinah yang pertama, dan dia termasuk yang paling terkenal di antara para ahli fikih yang tujuh di Madinah, bahkan dia telah memberikan fatwa ketika para sahabat Rasulullah ﷺ masih hidup. (Alamul Mauqiin)

Salah seorang yang hidup se-zaman dengannya berkata, “Pemimpin Madinah pada masanya yang memberikan fatwa kepada mereka adalah Sa’id bin Al-Musayyab.” (Thabaqat Ibnu Saad)

Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah adalah orang yang paling faqih di antara para ahli fikih, paling mengerti tentang atsar, dan paling faqih dalam pendapatnya. Sehingga, orang-orang pun berdatangan ke Madinah lalu mereka bertanya tentang orang yang paling pandai di antara para ulama Madinah dan paling faqih di antara para ahli fikihnya, maka orang-orang (penduduk Madinah) pun menunjukkan mereka kepada Sa’id bin Al-Musayyab untuk bertanya dan meminta fatwa kepadanya.

Berita Lainnya:
Masih Menganggur Karena Enggan Bekerja? Baca Kisah Ini

Sa’id bin Al-Musayyab pun memiliki kedudukan yang mulia di sisi Umar bin Abdul Aziz karena ilmu dan ketakwaan yang ia miliki, serta sehatnya pendapat, dan ijtihad seorang yang berilmu. Sampai-sampai Umar bin Abdul Aziz tidak akan memutuskan suatu hukum sebelum dia bertanya kepada Sa’id bin Al-Musayyab. Umar bin Abddul Aziz juga berkata tentangnya, “Di Madinah ini tidak ada seorang ulama pun kecuali

dia akan datang kepadaku dengan membawa ilmunya, dan aku telah diberi apa yang dimiliki oleh Sa’id bin Al-Musayyab.”

Pada suatu hari, Umar bin Abdul Aziz mengirimkan seorang utusan kepada Sa’id bin Al-Musayyab untuk bertanya kepadanya mengenai suatu permasalahan fikih, maka Sa’id pun datang bersama utusan tersebut sehingga dia bertemu muka dengan Umar bin Abdul Aziz. Maka Umar pun berkata seraya tersenyum, “Utusan itu telah salah, wahai Sa’id. Sesungguhnya kami mengutusnya untuk bertanya kepadamu di majelismu.”

Demikianlah Umar bin Abdul Aziz memuliakan orang yang berilmu ini, dan senantiasa menyanjung ilmu dan fikihnya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi