JAKARTA – Imam Abu Hanifah nama lengkapnya Al-Nu’man bin Tsabit bin Marzaban Al Farisy biasa dipanggil Abu Hanifah. Gelarnya Al Imam Al-Azham (Imam Besar) dan terkenal dengan sebutan imam ahli al-ra’yi (Imam ahli logika).
Dikisahkan, dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis Syekh Muhammad Sa’id Mursi dan diterjemahkan Khoirul Amru Harahap Lc dan Achmad Faozan Lc serta diterbitkan ulang Pustaka Al-Kautsar, 2007, Yazid bin Harun dan Imam Syafi’i pernah memuji Imam Abu Hanifah.
Imam Abu Hanifah dilahirkan tahun 80 Hijriyah di Kufah (wilayah Irak saat ini) pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Imam Abu Hanifah hidup di dalam keluarga kaya yang saleh.
Imam Abu Hanifah menghafal Alquran sejak masa kecil dan merupakan orang pertama yang menghafal hukum Islam dengan cara berguru. Abu Hanifah adalah salah satu dari Imam empat dan memiliki mazhab yang terkenal
Imam Abu Hanifah menimba ilmu dari ratusan syekh dan mengawali studinya dengan ilmu teologi, berdiskusi dengan orang-orang atheis dan aliran sesat. Kemudian atas bimbingan Hamad bin Abi Sulaiman, Imam Abu Hanifah dituntun untuk mempelajari ilmu fiqih.
Paras Imam Abu Hanifah tampan, ucapannya fasih, santun, argumentasinya kuat, sangat cerdas, berwibawa, terhormat, pendiam, selalu berpikir dan kata-katanya bagaikan mutiara.
Yazid bin Harun adalah seorang ulama yang kuat hafalannya, bahkan Imam Syafi’i pernah memuji Yazid bin Harun yang hafalannya sangat luar biasa.
Yazid bin Harun berkata, “Saya tidak melihat seorang pun yang lebih cerdas dari Abu Hanifah.”
Imam Syafii berkata, “Tidak seorangpun mencari ilmu fiqih kecuali dari Abu Hanifah, dari ucapannya sesuai apa yang datang dari Rasulullah SAW, apa yang datang dari sahabat, dan apa yang datang dari selain mereka dia memilihnya.”
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Di masa hidup Imam Abu Hanifah pernah melihat dan mendengar tujuh sahabat Nabi Muhammad SAW. Di antaranya Anas bin Malik, Abdullah Az Zubairi dan Amru bin Haris.
Di samping itu, Imam Abu Hanifah berani menjustifikasi beberapa perawi hadits yang lemah hafalannya dan membantah atas ke-tsiqat-annya yang dianggap dalil oleh para imam ilmu hadits seperti Ibnu Ma’in, Abu Daud, Ibnu Al Madiniy dan Sya’ab.
Imam Abu Hanifah juga meriwayatkan hadits dari Atha bin Abi Rabah, yaitu syekh pertama dan dari Syabiy dan Amru bin Dinar. Meriwayatkan darinya Ibrahim bin Thahman, salah satu ulama Khurasan, Ishak Al Azrak dan Hamzah Az-Zayyat.
Sumber: Republika
