Sabtu, 20/04/2024 - 03:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Usulkan Lokasi Pembicaraan Tingkat Menlu ke Saudi

ADVERTISEMENTS

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, di sebelah kanan, berjabat tangan dengan penasihat keamanan nasional Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban, di sebelah kiri, sebagai Wang Yi, diplomat paling senior China, terlihat, di tengah, untuk foto selama pertemuan tertutup yang diadakan di Beijing, Sabtu (11/3/2023). Iran dan Arab Saudi pada Jumat sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan setelah tujuh tahun ketegangan. Terobosan diplomatik besar yang dinegosiasikan dengan China menurunkan kemungkinan konflik bersenjata antara saingan Timur Tengah, baik secara langsung maupun dalam konflik proksi di sekitar wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

TEHERAN — Pemerintah Iran telah mengusulkan ke Arab Saudi tiga lokasi untuk pertemuan kegiatan tingkat menteri luar negeri (Menlu). Gerak cepat ini dilakukan usai Teheran bersama Riyadh sepakat menjalin hubungan kembali.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pada konferensi pers di Teheran pada Ahad (19/3/2023), negaranya telah menyetujui pertemuan semacam itu. Namun dia tidak mengungkapkan tiga lokasi atau waktu pertemuan semacam itu akan dilakukan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Polandia Kejar Permintaan Maaf dan Ganti Rugi untuk Keluarga Petugas WCK

“Kesepakatan dicapai dua bulan lalu untuk delegasi teknis Iran dan Bahrain untuk mengunjungi kedutaan kedua negara,” ujar Amirabdollahian.

Amirabdollahian juga mengatakan, Teheran siap untuk membuka kembali kedutaan bersama. Dia menyatakan, Iran juga berharap langkah-langkah akan dilakukan untuk menormalisasi hubungannya dengan Bahrain, sekutu dekat Saudi yang mengikuti dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016.

“Kami berharap beberapa hambatan antara Iran dan Bahrain akan dihilangkan dan kami akan mengambil langkah dasar untuk membuka kembali kedutaan,” kata Amirabdollahian.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Secara terpisah, seorang pembantu Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, bahwa Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz telah mengundang Raisi untuk mengunjungi Riyadh. Undangan ini disampaikan dalam sebuah surat yang menyambut kesepakatan yang disepakati pada 10 Maret untuk memulihkan hubungan dalam waktu dua bulan, setelah permusuhan bertahun-tahun.

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran

Wakil politik di kantor presiden Mohammad Jamshidi  mengatakan di Twitter, Raisi menyambut baik undangan itu. Namun dia tidak memberikan keterangan waktu kunjungan itu akan dilakukan.

Kesepakatan antara kekuatan Muslim Sunni dan Syiah di kawasan itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Cina. Pembicaraan dilakukan antara pejabat tinggi keamanan dari dua kekuatan Timur Tengah yang bersaing tersebut.

Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Saudi terhadap seorang ulama Muslim Syiah. Sedangkan Bahrain merupakan negara monarki yang diperintah Muslim Sunni dengan mayoritas penduduk Syiah telah berulang kali menuduh Iran mengobarkan kerusuhan di negara pulau itu, yang telah dibantah oleh Iran.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi