Selasa, 16/04/2024 - 14:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Kaum Muda India Berburu Baju Bekas untuk Kelestarian Lingkungan

ADVERTISEMENTS

 NEW DELHI — Tumbuh di perbukitan Darjeeling di India timur, Neha Butt sering pergi ke pasar barang bekas bersama ayahnya untuk berburu segala sesuatu mulai dari mantel besar hingga topi wol dan sarung tangan. Butt dan ayahnya pergi ke toko barang bekas atau untuk membeli pakaian hangat ketika musim dingin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami mengalami musim dingin yang parah, jadi mendapatkan pakaian hangat agak sulit bagi kami.  Kami akan pergi ke pasar loak untuk mendapatkan pakaian bekas dan kemudian saya akan memberikan pakaian saya kepada saudara perempuan saya,” ujar Butt, dilaporkan Nikkei Asia, 12 Maret 2023.

ADVERTISEMENTS

Kini, Butt telah membuka toko barang bekasnya sendiri di distrik ibu kota negara yang ramai dan trendi, New Delhi. Butt mengatakan, dia siap untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat karena semakin banyak anak muda yang sadar lingkungan mulai meninggalkan “fast fashion”.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

Toko barang bekas menjamur di jalan-jalan kota besar di India. Toko barang bekas juga marak dijumpai secara online. India’s Future Market Insights memperkirakan pasar pakaian bekas negara itu akan membengkak menjadi 9,7 miliar dolar AS pada akhir 2032 dari sekitar 1,8 miliar dolar AS tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah

Kenaikan terjadi karena banyak pembeli Generasi Z dan milenial memprioritaskan keberlanjutan daripada pakaian sekali pakai yang disesuaikan dengan selera konsumen dan berubah dengan cepat.  Mereka ingin menghentikan pakaian lama berakhir di tempat pembuangan sampah akhir dan mendorong kembali emisi karbon oleh perusahaan tekstil.

Berita Lainnya:
Idul Fitri, Umat Islam di Berbagai Negara Panjatkan Doa untuk Rakyat Palestina

Menurut sebuah laporan dari konsultan Fashion for Good yang berbasis di Amsterdam. India menghasilkan 7,8 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya. Hal ini menjadikan India sebagai sumber limbah padat terbesar ketiga di dunia. Sementara itu, sekitar 165 perusahaan, sebagian besar merek fashion cepat menyumbang 24 persen dari emisi karbon sektor tekstil dan pakaian jadi.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah

Pada suatu Jumat sore di bulan Januari, para pembelanja muda menjelajahi rak warna-warni di toko Butt, yang disebut Huckleberry Hangers.  Toko yang dinamai dari karakter sastra favoritnya, Huckleberry Finn, juga menjual secara online melalui Instagram dan memiliki lebih dari 8.000 pengikut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal

Seorang produser kreatif di sebuah perusahaan kecantikan dan perawatan pribadi yang bernama Shradha RC mengatakan, dia adalah pelanggan tetap toko barang bekas. Dia lebih memilih belanja di toko barang bekas karena menawarkan lebih banyak pilihan untuk menata lemari pakaiannya sambil tetap menjaga kesinambungan dan biaya.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

“Ada tradisi memberi dan menerima barang bekas di keluarga saya, dan saya pikir kecintaan saya pada barang bekas berasal dari sana. Seluruh pengalaman itu menggembirakan. Saya telah menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki kecintaan yang sama pada penghematan,” ujar Shraddha RC.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024

Toko barang bekas lainnya, The Bombay Closet Cleanse yang terletak di Mumbai berkembang cukup pesat. Toko barang bekas ini dibuka oleh dua bersaudara  Alfiya dan Sana Khan. Awalnya mereka membuat toko barang bekas di sebuah garasi kecil pada 2018. Alfiya dan Sana mengklaim tokonya adalah toko barang bekas pertama di Mumbai. Ketika pandemi covid-19, The Bombay Closet Cleanse menjual dagangannya secara online melalui Instagram. 

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Iran Kecam Sikap ‘Standar Ganda’ Negara Barat Pejuang HAM

Sana dan Alfiya berencana untuk membuka toko kedua di Mumbai. Mereka mengatakan, orang-orang muda telah menghilangkan stigma yang pernah diasosiasikan dengan mengenakan pakaian bekas.

Kepala Fashion Revolution India, Shruti Singh, mengatakan, orang sekarang menyadari bahwa mereka tidak perlu membeli sesuatu yang baru untuk isi lemari pakaian mereka. “Ada rasa nostalgia dan cerita yang terkait dengan pakaian. Kami bekerja dengan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pertukaran pakaian. Jadi, ketika orang bertukar pakaian, mereka tidak hanya bertukar pakaian, mereka juga bertukar cerita,” ujarnya.

Seorang mahasiswa berusia 21 tahun Anushka Gera menyukai pakaian vintage. Dia sering melihat-lihat unggahan toko barang bekas di Instagram. Manajer Senior di Future Market Insights, Sneha Varghese, mengatakan, konsumen di India, terutama generasi muda membeli pakaian bekas dari pengecer online karena banyaknya pilihan merek, barang unik, dan layanan pelanggan yang lebih baik.

“Generasi saya ingin terlihat berbeda dan unik. Saya pikir tren ini akan tetap ada. Nyaman, bergaya, dan ramah lingkungan,” ujar Gera.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi