Pakai Baju Sobek Saat Jadi Imam, Ahli Quran Ini Dihadiahi Baju Baru 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Sahabat Nabi (Ilustrasi). Khalid bin Walid dicopot dari jabatannya sebagai panglima oleh Umar bin Khattab. FOTO/Republika

JAKARTA –Sahabat Amru bin Salamah adalah salah satu di antara sahabat nabi Muhammad SAW yang memiliki kemampuan dan ingatan kuat dalam menghafal Alquran sejak kecil. Bahkan, di tengah  masyarakatnya, Amru bin Salamah yang juga memiliki julukan Abu Yazid, telah diangkat sebagai imam sejak usia tujuh tahun. Itu karena Amru bin Salamah adalah satu-satunya orang di tengah masyarakatnya yang memiliki bacaan Alquran yang terbaik. 

ADVERTISEMENTS

Ada secuail kisah menarik ketika Amru bin Salamah yang tinggal di Bashrah memimpin shalat berjamaah masyarakatnya dengan mengenakan baju yang sempit sobek. Ia menjadi imam dengan mengenakan kain kuning yang sempit. Sehingga ada bagian tubuhnya yang terlihat. Jamaahnya yang tak tega melihat seorang ahli Alquran mengenakan pakaian sempit dan sobek penuh tambalan itu lalu menghadiahkan Amru bin Salamah baju baru dari Oman. 

ADVERTISEMENTS

Keterangan ini dapat ditemukan dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud:

ADVERTISEMENTS

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ كُنَّا بِحَاضِرٍ يَمُرُّ بِنَا النَّاسُ إِذَا أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانُوا إِذَا رَجَعُوا مَرُّوا بِنَا فَأَخْبَرُونَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَذَا وَكَذَا وَكُنْتُ غُلَامًا حَافِظًا فَحَفِظْتُ مِنْ ذَلِكَ قُرْآنًا كَثِيرًا فَانْطَلَقَ أَبِي وَافِدًا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَفَرٍ مِنْ قَوْمِهِ فَعَلَّمَهُمْ الصَّلَاةَ فَقَالَ يَؤُمُّكُمْ أَقْرَؤُكُمْ وَكُنْتُ أَقْرَأَهُمْ لِمَا كُنْتُ أَحْفَظُ فَقَدَّمُونِي فَكُنْتُ أَؤُمُّهُمْ وَعَلَيَّ بُرْدَةٌ لِي صَغِيرَةٌ صَفْرَاءُ فَكُنْتُ إِذَا سَجَدْتُ تَكَشَّفَتْ عَنِّي فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ النِّسَاءِ وَارُوا عَنَّا عَوْرَةَ قَارِئِكُمْ فَاشْتَرَوْا لِي قَمِيصًا عُمَانِيًّا فَمَا فَرِحْتُ بِشَيْءٍ بَعْدَ الْإِسْلَامِ فَرَحِي بِهِ فَكُنْتُ أَؤُمُّهُمْ وَأَنَا ابْنُ سَبْعِ سِنِينَ أَوْ ثَمَانِ سِنِينَ حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ بِهَذَا الْخَبَرِ قَالَ فَكُنْتُ أَؤُمُّهُمْ فِي بُرْدَةٍ مُوَصَّلَةٍ فِيهَا فَتْقٌ فَكُنْتُ إِذَا سَجَدْتُ خَرَجَتْ اسْتِي

ADVERTISEMENTS

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma ‘il telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Amru bin Salamah dia berkata. Kami pernah berada di suatu tempat yang sering dilewati oleh orang-orang yang datang menghadap kepada Nabi ﷺ. 

ADVERTISEMENTS

Apabila mereka pulang, mereka melewati kami, lalu mereka memberitahukan kepada kami bahwa Rasulullah ﷺ bersabda begini dan begini. 

ADVERTISEMENTS

Saya adalah seorang pemuda yang kuat hafalannya, karena itu saya telah mampu menghafal banyak ayat-ayat Al-Qur ‘an. Ayahku pernah datang menghadap kepada Rasulullah ﷺ bersama beberapa orang sebagai utusan kaumnya. Lalu beliau mengajarkan kepada mereka tentang shalat, beliau bersabda, “Yang berhak menjadi imam kalian (dalam shalat) adalah yang paling ahli dalam membaca Al-Qur ‘an.” 

ADVERTISEMENTS

(Pada saat itu) sayalah yang paling ahli dalam membaca Alquran di antara mereka, karena saya sudah dapat menghafalnya, lalu mereka mengajukanku (untuk menjadi imam). Maka saya pun menjadi imam mereka dengan memakai kain yang kecil berwarna kuning, sehingga kalau saya sujud, terbuka auratku sedikit Lalu seorang wanita di antara mereka berkata.

ADVERTISEMENTS

Tutupilah dari kami aurat ahli Al-Qur ‘an (yang jadi imam) kalian. Lalu mereka pun membelikan untukku baju buatan Oman, sehingga tidak pernah saya bahagia setelah masuk Islam seperti bahagiaku dengannya. 

ADVERTISEMENTS

Saya menjadi imam mereka, sedang usiaku baru tujuh atau delapan tahun. Telah menceritakan kepada kami An-Nufaili telah menceritakan kepada kami Zhair telah menceritakan kepada kami ‘Ashim Al-Ahwal dari Amru bin Salamah dengan hadits ini, dia berkata.

Saya mengimami mereka dengan hanya memakai pakaian tambalan yang sobek, sehingga apabila saya bersujud, pantatku terlihat. (HR. Abu Dawud).

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version