Jumat, 26/04/2024 - 06:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Perjalanan Pencarian Senjata Pemusnah Massal Irak yang Berantakan

ADVERTISEMENTS

BAGHDAD — Setelah 20 tahun perjalanan invasi ke Irak, kontroversi masih berkecamuk atas keberadaan “senjata pemusnah massal” atau weapons of mass destruction (WMD). Keberadaan WMD ini yang telah memberikan pembenaran bagi Inggris untuk ikut serta dengan Amerika Serikat (AS), menginvasi Irak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rincian baru tentang pencarian WMD telah muncul sebagai bagian dari serial BBC, ‘Shock and War: Iraq 20 years on’, berdasarkan percakapan dengan puluhan orang yang terlibat langsung. “Crikey!” Itu adalah reaksi satu kata dari seorang perwira senior MI6 ketika diberitahu oleh seorang rekannya pada akhir tahun 2001 bahwa AS serius tentang perang di Irak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Petugas CIA juga mengingat keterkejutan rekan-rekan Inggris. “Saya pikir mereka akan mengalami serangan jantung tepat di meja itu,” kenang Luis Rueda, kepala Grup Operasi Irak CIA. “Jika mereka bukan pria terhormat, mereka akan berpindah ke seberang meja dan menampar saya.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pesan itu segera sampai ke Downing Street, kantor Perdana Menteri Inggris. Pesan itu akan disampaikan oleh mata-mata daripada dibawa oleh seorang diplomat.

ADVERTISEMENTS

“Saya mungkin orang pertama yang mengatakan kepada perdana menteri, ‘Suka atau tidak, susun strategi Anda karena tampaknya mereka sedang membangun invasi,” kata kepala MI6 saat itu, Sir Richard Dearlove, yang akhirnya secara rutin berkunjung ke Washington, dalam pengakuannya kepada BBC dalam sebuah wawancara langka.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tokyo Sesali Veto Rusia tentang Larangan Senjata Pemusnah Massal

MI6, sebagai dinas intelijen luar negeri Inggris, akan terlibat secara mendalam di salah satu episode invasi paling kontroversial dalam sejarah dunia. Bagi AS, isu senjata pemusnah massal (WMD), adalah hal sekunder dari dorongan yang lebih dalam untuk menggulingkan pemimpin Irak, Saddam Hussein.

“Kami tetap akan menginvasi Irak jika Saddam Hussein hanya memiliki karet gelang dan penjepit kertas,” kata Rueda. “Kami akan mengatakan, ‘Oh, dia akan mencabut matamu dengan itu,” tambahnya.

Kejutan Dan Perang Irak 20 Tahun Berlalu

Koresponden keamanan BBC Gordon Corera berusaha menemukan jawaban baru mengapa perang Irak terjadi, apa artinya, dan warisannya hari ini. Bagi Inggris, ancaman senjata pemusnah massal Irak, senjata kimia, biologi, dan nuklir, adalah pusat alasannya.

Kadang-kadang ada dugaan bahwa pemerintah Inggris mengarang klaim tentang WMD. Tetapi para menteri kala itu mengatakan bahwa mereka telah diyakinkan oleh mata-mata mereka sendiri bahwa senjata itu memang ada.

“Sangat penting untuk memahami informasi intelijen yang saya peroleh adalah apa yang saya andalkan, dan saya pikir saya berhak untuk mengandalkannya,” kata mantan Perdana Menteri Sir Tony Blair kepada Corera.

Menjelang invasi, lanjut Corera, dia berkata bahwa dia meminta, dan diberikan soal kepastian dari Komite Intelijen Gabungan. Dia menolak mengkritik dinas intelijen karena melakukan kesalahan informasi walaupun para menteri lain mengatakan mereka memiliki keraguan pada saat itu.

Berita Lainnya:
Makin Mesranya Persahabatan China dan Korut

“Tiga kali saya menanyai Richard Dearlove tentang asal muasal informasi intelijen ini,” kata Menteri Luar Negeri Jack Straw saat itu. “Saya hanya merasa tidak enak tentang hal itu. Tapi Dearlove selalu meyakinkan saya bahwa agen-agen ini bisa diandalkan.” Namun, Mr Straw mengatakan bahwa politisi pada akhirnya harus bertanggung jawab, karena mereka membuat keputusan akhir.

Ditanya apakah dia menganggap Irak sebagai kegagalan intelijen, jawaban Sir Richard Dearlove sederhana “Tidak.” Dia masih yakin Irak memiliki semacam program senjata dan bahwa unsur-unsur itu mungkin telah dipindahkan melintasi perbatasan ke Suriah.

Sementara yang lainnya tidak setuju. “Itu adalah kegagalan besar,” kata Sir David Omand, Koordinator Keamanan dan Intelijen Inggris saat itu. Dia mengatakan bias konfirmasi membuat para ahli pemerintah mendengarkan penggalan informasi yang mendukung gagasan bahwa Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal (WMD), dan mengabaikan apa pun yang tidak sesuai alasan itu.

Beberapa orang di dalam MI6 mengatakan mereka juga khawatir. “Saat itu saya merasa apa yang kami lakukan salah,” kata seorang perwira yang bekerja di Irak, yang belum pernah berbicara sebelumnya dan meminta untuk tidak disebutkan namanya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi