Sabtu, 20/04/2024 - 00:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Terlalu Lama Tunggu Turki, Finlandia-Swedia Rundingkan Pakta Militer dengan AS

ADVERTISEMENTS

Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan Finlandia, Swedia dan Denmark sedang merundingkan pakta militer bilateral dengan Amerika Serikat

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

HELSINKI — Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengungkapkan dalam siaran publik Swedia SVT pada Ahad (19/3/2023), Swedia tidak akan berada dalam situasi keamanan yang rentan bahkan jika Finlandia bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terlebih dahulu. Kedua negara Nordik ini sedang merundingkan pakta militer bilateral dengan Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pembicaraan keanggotaan NATO Swedia dengan Turki berlarut-larut untuk waktu lama, banyak pakar kebijakan keamanan Swedia setuju itu akan menempatkan negara itu dalam posisi militer yang rentan di wilayah Laut Baltik. Namun Niinisto mengatakan, Finlandia, Swedia dan Denmark saat ini sedang dalam pembicaraan terpisah dengan AS mengenai masalah keamanan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sejumlah Jurnalis Terluka Akibat Serangan Israel, dari Luka Ringan Hingga Amputasi Kaki

Pembicaraan ini dalam upaya mencapai pakta militer bilateral yang serupa dengan yang telah disepakati Norwegia dengan AS sebelumnya.

“Saya pikir itu perubahan besar, hampir lebih besar dari keanggotaan NATO,” kata Niinisto ketika ditanya apa yang terjadi pada keamanan Swedia jika pembicaraan untuk bergabung dengan NATO berlarut-larut.

“Itu sangat berarti jika kita (negara-negara Nordik) semuanya memiliki perjanjian (militer) langsung dan sangat mirip dengan Amerika Serikat,” ujar Niinisto

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Finlandia dan Swedia mendaftar untuk menjadi anggota NATO 10 bulan yang lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. NATO membutuhkan persetujuan bulat dari 30 anggotanya untuk memperluas keanggotaan. Namun Turki dan Hungaria yang belum meratifikasi tawaran duo Nordik tersebut.

“Ada kemungkinan Finlandia bergabung dengan NATO sebelum Swedia. Haruskah kita menolak tawaran Turki untuk meratifikasi? Kedengarannya agak gila. Ini akan menjadi situasi yang sangat sulit jika kami mengatakan ‘tidak’ kepada Ankara,” ujar Niinisto.

Berita Lainnya:
Tanpa Veto AS, Resolusi Gencatan Senjata pun Kini Terwujud

Niinisto mengacu pada kunjungan ke Ankara pada pekan lalu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintahnya akan bergerak maju dengan meratifikasi aplikasi NATO Finlandia, membuka jalan bagi negara itu untuk bergabung dengan blok militer.

Hanya saja tindakan serupa tidak berlaku bagi Swedia. Perselisihan antara Ankara dan Stockholm perlu diselesaikan terlebih dahulu.

Sejak mengumumkan niat bergabung dengan NATO pada Mei 2022, Finlandia dan Swedia berjanji untuk bergabung dengan aliansi militer Barat secara bersamaan. Niinisto mengatakan, tetangga Nordik bertekad untuk bergabung dengan NATO bergandengan tangan selama itu bisa dilakukan. “Namun ratifikasi keanggotaan NATO Finlandia ada di tangan Turki dan Hungaria,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi