Jumat, 19/04/2024 - 11:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Peningkatan Air Bersih Dinilai Perlu Inovasi Pembiayaan

ADVERTISEMENTS

 BANDUNG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut peningkatan akses air bersih untuk masyarakat khususnya dengan sistem perpipaan membutuhkan inovasi pembiayaan dengan pihak swasta. Sehingga, tak hanya mengandalkan anggaran pemerintah atau APBN.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan pembangunan penyaluran air bersih dengan sistem pipa itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga seluruh pihak perlu menemukan formula terbaik karena air merupakan sumber kehidupan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Di sini kita perlu membuat skema pembiayaan yang terjangkau bagi masyarakat, tapi tetap menarik bagi swasta,” kata Herry saat kegiatan workshop rangkaian World Water Forum di Institut Teknologi Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Wapres: Dunia Tengah Berebut Pangsa Ekonomi Syariah

Menurut dia, sejauh ini tingkat akses air bersih dengan sistem perpipaan baru mencakup masyarakat sekitar 20,6 persen. Sehingga masih ada sekitar 80 persen yang masih bisa dieksplorasi untuk mencari formula pembiayaan itu.

“Sebagai ilustrasi, di RPJMN kita untuk meningkatkan dari 20 ke 30 persen itu membutuhkan dana sebesar Rp 123,4 triliun dalam lima tahun, jadi kalau 80 persen ya Rp 1.000-an triliun lebih,” katanya.

Dia menilai, permasalahan skema pembiayaan dengan pihak swasta itu yakni soal kepastian pendapatan. Sehingga pihaknya perlu menyediakan perencanaan bisnis yang pasti.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan Provinsi Jawa Barat sudah memiliki empat Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang bisa menjadi formulasi soal pembiayaan penyediaan air bersih. Salah satunya, kata dia, penyediaan air bersih yang bersumber dari Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, untuk kebutuhan air bagi wilayah Cirebon Raya.

Berita Lainnya:
KBUMN-Kejagung Kompak Bongkar Korupsi PT Timah

“Jadi kita juga bisa mengejar ketertinggalannya, karena masalah isu air bersih ini dibahas bukan hanya setingkat Pemerintah Provinsi saja, melainkan di tingkat dunia,” kata Setiawan.

Sejauh ini, menurut dia, akses masyarakat untuk menggunakan air bersih di wilayah Jawa Barat sudah baik. Namun untuk air dengan sistem perpipaan masih banyak yang harus dikejar.

“Saya melihat sampai 2035 di Jawa Barat sendiri kita butuh investasi sekitar Rp20 triliun. Nah oleh karena itu bahwa betul-betul blended financial (inovasi pembiayaan) ini menjadi andalan kita,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi