Sabtu, 20/04/2024 - 03:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Menjangkau Segmen yang tak Tersentuh Bank

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Setiap bank memiliki target pasarnya masing-masing, terutama dalam pemberian pinjaman atau pembiayaan. Namun, PT Bank BTPN Syariah Tbk punya model bisnis yang unik dan berbeda dengan bank kebanyakan,yaitu fokus menyalurkan pembiayaan tanpa agunan kepada perempuan dari keluarga prasejahtera produktif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat 45 juta masyarakat prasejahtera produktif dan sebanyak 23 juta adalah perempuan. Perempuan-perempuan itulah yang dilayani oleh BTPN Syariah, anak usaha BTPN yang bergerak di bidang perbankan syariah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kelas prasejahtera produktif yaitu masyarakat yang sudah berusaha tapi tidak layak melakukan transaksi perbankan. Kami bantu mereka supaya bisa mendapatkan layanan perbankan dan jadi orang yang layak masuk dunia perbankan di kemudian hari,” kata Direktur Bisnis BTPN Syariah, Dwiyono Bayu Winantio, yang akrab dipanggil Iin.

ADVERTISEMENTS

Hingga kuartal IV 2022, emiten berkode saham BTPS itu telah melayani enam juta nasabah mencakup 253 ribu komunitas di 2.600 kecamatan yang tersebar di 23 provinsi di Tanah Air. Tidak hanya nasabahnya, dari 12 ribu karyawan BTPN Syariah, sekitar 95 persennya merupakan perempuan dan hampir separuhnya adalah lulusan SMA.

Berita Lainnya:
Eskalasi Geopolitik Tinggi, Revisi Perpres 191 Soal Subsidi Dikebut 

Pembiayaan BTPN Syariah diberikan secara berkelompok yang disebut Tepat Pembiayaan Syariah. Pembiayaan berkelompok tersebut bertujuan untuk membangun empat karakter pada diri nasabah, yaitu Berani berusaha, Disiplin, Kerja dan Saling bantu atau dikenal dengan BDKS. Dengan demikian, perilaku tersebut diharapkan dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi di suatu daerah.

Pembiayaan tersebut diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera yang ada di pedesaan atau pinggiran kota di berbagai daerah di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya. Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, BTPN Syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang berkala di bidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

BTPN Syariah memberikan paket lengkap untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera. Pertama, bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif. Bantuan tersebut kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan.

Berita Lainnya:
PT Trans Jabar Upayakan Lajur Tol Bocimi yang Longsor Dapat Segera Diperbaiki

Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri. Setelah tiga siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak.

Selanjutnya, program pemberdayaan di mana nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.

Terkait sistem keanggotaan, nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah dan dipimpin oleh ketua sentra yang dipilih oleh anggota sentra. Setiap sentra akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih yang biasa disebut Community Officer (CO). Secara rutin, CO melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah.

“Sistem keanggotaan ini kami lakukan supaya kontrol sosialnya berjalan. Jadi, saling mengawasi dan mengingatkan satu sama lain. Ini diperlukan karena pembiayaan kita adalah pembiayaan tanpa collateral, collateral-nya adalah kehadiran mereka,” ujar Iin.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi