Jumat, 19/04/2024 - 11:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Pertimbangkan Potensi Serangan Nuklir AS, Inggris, dan Prancis

ADVERTISEMENTS

Rusia tarik diri dari perjanjian pelucutan senjata nuklir.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

MOSKOW – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Rabu (22/3/2023) mengatakan bahwa Moskow akan mempertimbangkan kemampuan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, untuk secara bersama melakukan serangan nuklir ke Moskow, guna memutuskan nasib perjanjian New START.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Berbicara dalam sebuah pertemuan di Klub Diskusi Valdai di Moskow, Ryabkov mengatakan ketiga negara NATO itu telah membentuk “front bersatu” menentang Rusia, dengan tujuan “menimbulkan kekalahan strategis” kepada negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Belasan Kapal Terjebak di Pelabuhan Buntut Ambruknya Jembatan Baltimore

Ia memperkirakan mereka bisa saja melakukan serangan nuklir bersama ke Rusia.

“Pada situasi saat ini, kami akan mempertimbangkan bahwa negara-negara ini kemungkinan bergabung menggunakan kemampuan nuklir mereka untuk menyerang Rusia,” kata Ryabkov.

Ryabkoy mengatakan bahwa Rusia tidak akan mundur dari keputusannya untuk menangguhkan partisipasinya dalam New Strategic Arms Reduction Treaty (New START) atau Perjanjian Perlucutan Senjata Nuklir, bahkanjika kekhawatiran Rusiadipertimbangkan karena bantuan AS ke Ukraina dalam serangannya ke fasilitas strategis Rusia sangat “jelas” dan lokasi militer ini ditunjukkan dalam perjanjian START.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gencatan Senjata Hamas-Israel Diusulkan Dilakukan Tiga Tahap

Presiden Vladimir Putin pada Februari telah menandatangani UU yang menangguhkan partisipasi Rusia dalam satu-satunya perjanjian pengendalian senjata yang tersisa dengan AS.

Ia mengatakan Moskow menunda perjanjian New START karena keterlibatan Washington yang lebih jauh dalam perang Ukraina.

Ditandatangani pada 2010 dan diperpanjang pada 2021 untuk lima tahun berikutnya, perjanjian itu bertujuan mengendalikan dan mengurangi kekuatan nuklir strategis yang digunakan AS dan Rusia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi