Kamis, 18/04/2024 - 09:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

IBC Teken Kerja Sama Produksi Baterai dengan Tiga Produsen Motor Listrik

ADVERTISEMENTS

Konferensi pers kerja sama Indonesian Battery Corporation (IBC) bersama tiga produsen motor listrik, Gesits, Volta, dan Alva di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Indonesia Battery Corporation (IBC) meneken kerja sama ekosistem baterai untuk kendaraan motor listrik dengan tiga produsen motor listrik yakni Gesits, Alva, dan Volta di Jakarta, Selasa (28/3/2023). Lewat kerja sama tersebut, IBC akan memproduksi baterai yang dapat digunakan bersamaan oleh tiga produsen tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengatakan, kerja sama itu sekaligus akan mendukung bisnis hilirisasi tambang nikel yang dimiliki pemerintah melalui BUMN Pertambangan. Adapun pabrik baterai yang tengah dibangun oleh IBC akan mulai berdiri pada 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dirjen Migas Pantau Pengembangan Eksplorasi Lapangan Migas PEP Tambun

Kerja sama dengan Gesits, Volta, dan Alva diharapkan menjadi langkah awal untuk mengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik sekaligus menciptakan permintaan.

“IBC bukan hanya sekadar membuat baterai, tapi membuat ekosistem sehingga terdapat permintaan. Kalau tidak ada permintaan, itu akan diekspor dan efeknya penurunan karbon justru akan terjadi di tempat (negara) lain,” kata Toto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/3/2023).

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Toto menambahkan, sejalan dengan kemunculan industri baterai kendaraan listrik, keandalan pasokan listrik juga diperlukan dan akan dipasok oleh PLN. Diproyeksi untuk tahun 2023 setidaknya kebutuhan untuk motor listrik mencapai 1 giga watt hour (gwh).

Berita Lainnya:
Pemilik Mobil Listrik Dapat Mengisi Daya di Kantor PLN

Sementara itu, Direktur Wika Industri Manufaktur, Bernardi Djumiril selaku induk usaha Gesits, menambahkan, kerja sama itu menjadi awal dari para pelaku pasar kendaraan listrik untuk bekerja sama mendukung infrastruktur kendaraan listrik.

Sebab tanpa adanya kerja sama antar produsen, sulit untuk membuat standardisasi bersama dan pengembangan industri bakal berjalan lambat. Di sisi lain, masing-masing produsen motor listrik pun harus membuat sendiri baterai yang akan memmbutuhkan investasi besar.

“Kalau masing-masing harus membangun infrastruktur sendiri, biaya investasi yang diperlukan tidak mungkin ditanggung masing-masing pemain,” ujar dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi