Selasa, 23/04/2024 - 14:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Panglima Laot: Kapal Pengangkut 184 Imigran Rohingya ke Aceh Kabur

ADVERTISEMENTS

 BANDA ACEH — Lembaga Panglima Laot (Laut) Aceh menyatakan kapal yang mengangkut 184 imigran Rohingya ke pantai Kabupaten Aceh Timur langsung kabur setelah menurunkan para imigran tersebut. “Betul, kapal kabur setelah menurunkan mereka (184 imigran Rohingya ke Aceh Timur, red),” kata Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adekdi Banda Aceh, Senin (27/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebanyak 184 imigran Rohingya terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Senin. Mereka tiba di tempat itu setelah diturunkan dari sebuah kapal sekira pukul 04.00 WIB.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sebanyak 184 imigran Rohingya, terdiri atas 94 laki-laki, 70 perempuana dan 20 anak. Saat ini mereka dibawa dan diamankan ke Kompleks Masjid Raudhatul Jannah di Matang Peulawi, Kabupaten Aceh Timur.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jenazah Berserakan di Jalanan Dekat Rumah Sakit al-Shifa

Ia menyampaikan peristiwa kapal yang membawa mereka kabur seperti itu sudah dua kali terjadi di Aceh. Peristiwa pertama di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya dengan 21 imigran, sedangkan pada Senin (27/3/2023) di Aceh Timur, di mana mereka akhirnya harus berenang hingga bibir pantai.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebanyak 21 imigran Rohingnya yang ditemukan warga di areal persawahan Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan,Kabupaten Aceh Barat Daya, saat ini sudah ditampung sementara diUPTD Sosial Ladong, Aceh Besar.

“Sudah dua kali kejadiannya, pertama di Abdya(Kabupaten Aceh Barat Daya), itu yang menjadi modus yang akan bermasalah dengan hukum,” ujar dia.

Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di daerah tersebut. Semua permasalahan yang berhubungan dengan laut di Aceh tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.

Berita Lainnya:
Israel Akui Sebagian Besar Hamas Yang Dibunuhnya Ternyata Warga Sipil

Para imigran Rohingya yang terdampar di Aceh Timur juga telah mengaku bahwa mereka dipaksa turun oleh tekong dari kapal. Padahal tujuan utamanya ke Malaysia.

“Tujuan kami mau ke Malaysia dari Myanmar. Kata tekong, kami sudah sampai sehingga kami diminta segera turun,” kata salah seorang imigran Rohingya,Ali, dalam bahasa Melayu.

Setelah itu, ia bersama seratusan pengungsi lainnya, termasuk anak-anak dan perempuan, akhirnya berenang ke daratan, sedangkan kapal yang membawa mereka langsung pergi “Saat itu kondisinya masih gelap. Kami semua berenang ke daratan untuk menyelamatkan diri. Hingga kami dibawa ke tempat ini,” kata dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi