Kamis, 25/04/2024 - 05:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Harta-Uang Haram Disedekahkan, Apakah Jadi Halal? Bagaimana Kalau Itu Warisan?

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi uang dan harta haram hasil korupsi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Harta atau uang pada mulanya adalah halal. Namun, berubah menjadi haram apabila diperoleh dengan cara yang dilarang Allah. Misalkan mempunyai motor mewah hasil dari suap pengemplang pajak. Memperoleh rumah mewah hasil dari merampok. Juga memperoleh perhiasan atau logam mulia dari hasil menggelapkan anggaran negara. Semua itu jelas haram.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Nah apakah harta atau uang haram tadi menjadi halal apabila disedekahkan?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menjelaskan, meskipun disedekahkan ataupun diwakafkan, harta tersebut tetap haram karena diperoleh dengan cara yang tidak baik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sikap Nabi Muhammad Rendah Hati dan Sederhana, Buat Semua Orang Nyaman

Termasuk harta warisan. Kalau harta warisan berasal dari sesuatu yang tidak baik, dia akan membawa petaka. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ada sebuah atsar dari Abu Bakar tentang harta haram, termasuk makanan yang haram. Ceritanya begini. Suatu ketika seorang budak perempuan memberikan segelas susu kepada sahabat Nabi Muhammad yang bergelar as-Shiddiq itu. Kemudian diteguklah susu tadi.

Setelah itu, Abu Bakar penasaran, dari mana asal segelas susu tersebut. Ditanyakanlah hal itu kepada si budak. Kemudian dijawab. Bahwa susu itu diperoleh dengan cara sihir.

Berita Lainnya:
5 Rahasia di Balik Asmaul Husna, Nama-Nama Allah SWT yang Agung

Seketika itu Abu Bakar mencolok-colok kerongkongannya dengan jemari sehingga dimuntahkanlah susu yang tadi dia tenggak.

Ini adalah ibrah betapa berhati-hatinya sahabat Nabi Muhammad menjaga diri dari sesuatu yang haram. Apa yang diharamkan jangan sampai mendekati diri, apalagi masuk ke dalam darah daging kita.

Kisah memakan yang haram….lihat halaman berikutnya

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi