Jumat, 19/04/2024 - 09:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Jangan Asal Rebut Konsol Gim Anak, Ini Akibatnya

ADVERTISEMENTS

Anak-anak yang bermain gim video bisa menjadi kecanduan yang berakibat pada tindakan agresif/ilustrasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA—Buat orang tua yang merasa anaknya sudah kecanduan bermain gim video, hati-hati. Jangan asal rebut konsol gim anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Psikolog dan kepala National Center for Gaming Disorders, Henrietta Bowden-Jones memperingatkan orang tua tidak mengambil konsol dari anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan gim karena bisa memicu kekerasan fisik. 

ADVERTISEMENTS

Faktanya, lembaga di Amerika Serikat, National Center for Gaming Disorders, telah menangani 745 pasien sejak dibuka pada Oktober 2019, termasuk 327 orang pada tahun lalu. National Center for Gaming Disorders bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kecanduan gim  sebagai gangguan lantaran ada remaja yang bermain hingga 14 jam sehari.

Berita Lainnya:
Dishub Sumut Pastikan Puncak Arus Balik Mudik Berjalan Lancar

Sebagian besar pasien yang dirujuk ke lembaga tersebut sejauh ini adalah remaja laki-laki, meskipun orang dewasa juga menderita kecanduan gim. Bowden-Jones menginginkan logo Layanan Kesehatan Nasional (NHS) ditampilkan di gim, sehingga pembeli tahu bahwa bantuan tersedia untuk pemain dan keluarga mereka.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Pada saat mereka menemui kami, orang tua telah mencoba segalanya,” kata Bowden-Jones dilansir Daily Mail, Rabu (29/3/2023).

Pemain yang kecanduan biasanya menganggap orang di sekitarnya telah merampas segalanya, dengan mengambil konsol gim, laptop, telepon. Hal itu yang mengarah pada agresi dan kekerasan, baik dari segi anak kepada orang tua maupun anak kepada saudara kandung. “Begitu kekerasan terjadi, maka keluarga yang trauma,” ujar Bowden-Jones.

Berita Lainnya:
Bandara Jambi Catat Jumlah Penumpang Capai 5.000 per Hari

National Center for Gaming Disorders membantu menilai dan merawat orang berusia di atas 13 tahun yang mengalami kesulitan mengendalikan penggunaan video gim mereka dengan terapi. Perawatan menawarkan dukungan dalam bentuk terapi perilaku kognitif, lokakarya pendidikan, dan lebih banyak lagi kepada pecandu dan anggota keluarga yang terkena dampak.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi