Kamis, 25/04/2024 - 05:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ketidakpastian Global Meningkat, BI: Ekonomi RI Tetap Kuat

ADVERTISEMENTS

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Gubernur Bank Sentral Filipina Felipe M Medalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam Gala Seminar – Enchancing Policy Callibration for Macro Financial Resillience di Bali, Rabu (29/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BADUNG — Indonesia masih dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global meski pandemi Covid-19 sudah mereda. Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) bahkan masih melambat. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, tekanan terhadap perekonomian semakin terasa saat laju inflasi mulai tidak terkendali. Terlebih hal tersebut direspons oleh sejumlah bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perry memperkirakan bank sentral AS, The Federal Reserve, masih akan terus menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Menurut Perry, hal itu sejalan dengan kondisi inflasi yang diperkirakan tetap tinggi walau trennya mulai melandai. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Anggawira: Putusan MK Dinilai Jadi Sinyal Positif bagi Indonesia 

“Kami juga melihat FFR kemungkinan tidak hanya akan berhenti di lima persen, tetapi bisa mencapai 5,5 persen bahkan untuk waktu yang cukup lama,” kata Perry saat menjadi pembicara Gala Seminar-Enhancing Policy Callibration for Macro Financial Resillience di Bali, Rabu (29/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di sisi lain, dolar AS masih tetap kuat dengan indeksnya mencapai kisaran 100,3-100,5. Perry juga menyoroti kondisi keuangan global yang tercermin dari sektor perbankan AS. Menurut Perry, inflasi global menjadi faktor utama tiga bank AS mengalami kejatuhan. 

Berita Lainnya:
Bandara Hang Nadim Batam Layani 132 Penerbangan pada Puncak Arus Mudik

Merespons situasi global ini, Perry mengatakan BI dan Kementerian Keuangan terus berkoordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya efek rambatan ke dalam negeri. Ia memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan tetap tumbuh stabil.

Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1 persen-5,2 persen pada tahun ini. Sementara pada tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,3 persen didukung oleh konsumsi domestik, aktivitas ekspor dan investasi. 

Di sisi lain, Perry memperkirakan inflasi inti masih akan tetap di level tiga persen. Sedangkan penyaluran pinjaman diproyeksi tumbuh dikisaran 10 persen-12 persen pada tahun ini.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi