Rabu, 24/04/2024 - 09:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menko Muhadjir Sebut Angka Stunting di Provinsi Sulut Terus Turun

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, persoalan stunting saling berkesinambungan dengan kemiskinan ekstrem. Karena itu, ia mengingatkan, pentingnya konvergensi program dengan berkolaborasi bersama semua pemangku kepentingan guna menghapus dua masalah itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pasalnya, angka stunting di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menurun ketika kemiskinan dapat diatasi. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menempatkan Provinsi Sulut memiliki kasus stunting di angka 20,5 persen. Besaran tersebut mengalami penurunan 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Pemerintah daerah dapat melakukan sinergisitas program yang melibatkan berbagai unsur masyarakat serta memperluas program kemitraan dalam menghapus kemiskinan esktrem ini,” ujar Muhadjir di Jakarta, Selasa (28/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Muhadjir, konvergensi program ialah penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan bersama-sama untuk meminimalisasi stunting dan kemiskinan ekstrem kepada sasaran prioritas. Tujuan konvergensi mengacu kepada penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, serta meminimalkan kantong kemiskinan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menko PMK: Inafis Proses Identifikasi 12 Korban Tewas Terbakar di Grandmax

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memiliki angka stunting tertinggi di Provinsi Sulut dengan 30 persen dan Kota Tomohon terendah di angka 13,7 persen. Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sam Sachrul Mamonto, menyampaikan terdapat dua masalah stunting di daerahnya.

Selain kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan dan pemantau lanjutan di posyandu terhadap bayi, juga minimnya jumlah tenaga kesahatan pada pos spesifik guna melakukan intervensi perawatan sensitif dan mendalam. Sam berharap, pemerintah pusat dapat ikut menekan angka stunting melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Sekretaris Daerah (Sekda) Sulut, Steve Kapel menjelaskan, Pemprov Sulut sudah mengambil banyak langkah untuk mengatasi fenomena kemiskinan ekstrem demi menurunkan jumlah bayi stunting. Mulai mengangkat Komandan Korem 131/Santiago Brigjen Mukhlis sebagai Bapak Asuh Anak Stunting hingga membentuk Duta Generasi Berencana (Duta GenRe) untuk mengkampanyekan Gerakan Setop Perkawinan Anak.

Berita Lainnya:
Muhadjir: Penyaluran Bansos Salah Satu Tugas Kemenko PMK

Dia bersyukur, kemiskinan ekstrem di Provinsi sulut mengalami penurunan sebesar 1,87 persen pada 2021 menjadi 1,03 persen pada 2022. Steve mengeklaim, tren positif tersebut merupakan hasil dari program daerah dalam selang waktu satu tahun saja.

“Mengingat, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi aspek penting dalam memacu pembangunan. Jika berbagai potensi yang dimiliki daerah mampu dipadukan dalam sebuah sinergitas, maka kita akan mampu untuk membawa daerah, negara dan bangsa kita menuju kemajuan,” ucap Steve.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi