Sabtu, 20/04/2024 - 07:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dinkes Pantau Perkembangan Varian Covid Arcturus Lewat Genom Sequencing

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19. Varian Covid-19 terbaru yakni Arcturus atau XBB 1.16 menyebabkan kenaikan kasus.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan terus memantau perkembangan dari varian Covid-19 terbaru yakni Arcturus atau XBB 1.16. Pemantauan dilakukan lewat pemeriksaan genom sequencing.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Apapun variannya, masyarakat tidak perlu panik. Kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus,” kata Kasi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama melalui pesan singkat, Kamis (30/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Ngabila menuturkan dalam pantauan Dinkes sampai hari ini di Jakarta, belum ditemukan satu kasus pun dari varian Arcturus yang saat ini dilaporkan telah menyebabkan peningkatan kasus di India. Sebaliknya, kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus dalam beberapa hari lalu, namun tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan di rumah sakit.

Berita Lainnya:
Kejagung Terus Selidiki Keterlibatan Pihak Lain dalam Kasus Korupsi Timah

Meski demikian, ancaman long covid, kata Ngabila, juga tidak boleh disepelekan sehingga mencegah sakit adalah yang terbaik dengan memakai masker di tempat sangat ramai, transportasi publik, dan jika sedang sakit. “Kami mohon kepada masyarakat untuk menghindari bertemu orang yang sedang sakit,” katanya.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dalam kesempatan itu, Ngabila mengimbau agar masyarakat tetap bekerja sama dalam mencegah keparahan gejala akibat Covid-19 dan mencegah kematian dengan melengkapi dosis vaksin hingga booster kedua untuk usia 18 tahun ke atas.

“Mohon lengkapi selagi masih disediakan pemerintah secara gratis. Saat ini merk vaksin yang tersedia adalah Pfizer, Inavac dan Indovac,” ujar Ngabila.

Berita Lainnya:
Arus Balik di Sulsel Mulai Padat

Ia merinci, untuk vaksin jenis Pfizer bisa diberikan pada anak usia 12 tahun ke atas. Sementara bagi jenis Inavac serta Indovac adalah vaksin buatan dalam negeri yang diberikan untuk usia 18 tahun ke atas.

“Dosis pertama dan kedua bisa berbeda merk, dosis ketiga mengikuti merk dosis keempat dan dosis keempat mengikuti merk dosis ketiga,” katanya.

Di sisi lain, Ngabila memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan genom sequencing secara rutin. Tujuannya agar tidak ada satu kasus dengan varian baru pun yang lolos dari pengawasan pemerintah, terutama di DKI Jakarta.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi