Kamis, 18/04/2024 - 07:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Presiden Taiwan tak Pedulikan Ancaman Cina

ADVERTISEMENTS

TAOYUAN — Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan pada Rabu (29/3/2023), bahwa tekanan eksternal tidak akan menghentikan Taiwan untuk berhubungan dengan negara-negara dunia. Hal itu terkait rencananya yang akan berangkat ke Amerika Serikat (AS), dengan nada menantang setelah Cina mengancam akan membalas jika dia bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Cina, yang mengklaim Taiwan yang masih dalam wilayahnya telah berulang kali memperingatkan para pejabat AS untuk tidak bertemu dengan Tsai. Cina melihat, upaya Tsai yang akan berkunjung ke beberapa negara termasuk AS merupakan keinginan Taiwan untuk terpisah dari Cina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan Agustus lalu ketika Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi mengunjungi Taipei. Angkatan bersenjata Taiwan mengatakan mereka mengawasi setiap gerakan Cina ketika Tsai berada di luar negeri.

ADVERTISEMENTS

Presiden Tsai berencana akan pergi ke Guatemala dan Belize, dengan transit melalui New York terlebih dahulu dan Los Angeles dalam perjalanan pulang. Meskipun tidak dikonfirmasi secara resmi, dia diperkirakan akan bertemu dengan McCarthy saat berada di California.

Berita Lainnya:
AS Kecam Serangan ke Petugas WCK tapi Lanjut Kirim Senjata ke Israel

 

“Tekanan eksternal tidak akan menghalangi tekad kami untuk pergi ke negara dunia,” katanya di bandara internasional utama Taiwan di Taoyuan, dalam referensi terselubung ke Cina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami tenang dan percaya diri, tidak akan menyerah atau memprovokasi. Taiwan akan dengan tegas berjalan di jalan kebebasan dan demokrasi dan menuju negara dunia. Meskipun jalan ini sulit, Taiwan tidak sendiri,” tambah Tsai, yang akan tiba di New York awal Rabu (29/3/2023) sore.

Berbicara di Beijing tak lama sebelum Tsai pergi, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Cina, mengatakan “transit” Tsai ke Amerika Serikat bukan hanya menunggunya di bandara atau hotel, tetapi juga untuk bertemu dengan pejabat dan anggota parlemen AS.

“Jika dia melakukan kontak dengan Ketua DPR AS McCarthy, itu akan menjadi provokasi lain yang secara serius melanggar prinsip satu-Cina, merusak kedaulatan dan integritas teritorial Cina, serta menghancurkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya.

“Kami dengan tegas menentang ini dan pasti akan mengambil langkah-langkah untuk melawan balik,” tambah Zhu, tanpa memberikan perincian.

Berita Lainnya:
Malaysia Gratiskan Jalan Tol untuk Pemudik, Hadiah Lebaran dari Pemerintah untuk Warga

Persinggahan Tsai akan terjadi pada saat hubungan AS dengan Cina berada pada titik terburuk sejak Washington menormalisasi hubungan dengan Beijing pada 1979 dan mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei.

Taiwan adalah masalah teritorial Cina yang paling sensitif dan rebutan utama dengan Washington, yang, seperti kebanyakan negara, hanya mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei. Namun, pemerintah Amerika Serikat diharuskan oleh undang-undang AS untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

Amerika Serikat mengatakan transit Presiden Taiwan seharusnya tidak menjadikannya alasan untuk melakukan tindakan agresif terhadap Taiwan.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa dalam transit sebelumnya Tsai telah terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pertemuan dengan anggota Kongres, diaspora Taiwan, dan kelompok lainnya.

“Jadi sama sekali tidak ada alasan bagi Beijing untuk menggunakan transit yang akan datang ini sebagai alasan atau dalih untuk melakukan kegiatan agresif atau pemaksaan yang ditujukan ke Taiwan,” kata pejabat itu.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi