Jumat, 26/04/2024 - 03:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Presiden Taiwan Tiba di New York

ADVERTISEMENTS

 NEW YORK — Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tiba di New York pada Rabu (29/3/2023). Tsai dijadwalkan bertemu Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tsai sedang dalam perjalanan ke Guatemala dan Belize, yaitu dua negara yang mengakui Taiwan secara diplomatis. Tsai akan berada di New York hingga Sabtu (1/4/2023). Dia juga akan mengunjungi Los Angeles sekembalinya dari Amerika Tengah. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Tsai diperkirakan akan bertemu McCarthy di Kalifornia, kendati hal ini belum dikonfirmasi secara resmi. Dia mengatakan, tekanan eksternal tidak menghalangi tekad Taiwan untuk mendunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami tenang dan percaya diri, tidak akan menyerah atau memprovokasi. Taiwan akan dengan tegas berjalan di jalan kebebasan dan demokrasi dan mendunia. Meskipun jalan ini sulit, Taiwan tidak sendirian,” kata Tsai sebelum keberangkatan di bandara internasional utama Taiwan di Taoyuan.

ADVERTISEMENTS

Kedutaan de facto Taiwan di Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi kedatangan Tsai di New York pada Rabu sore. Kedutaan mengatakan, seluruh kegiatan Tsai selama di Amerika Serikat tidak terbuka untuk pers atau publik. Sebuah video menunjukkan, Tsai disambut hangat di New York oleh para pendukung yang mengibarkan bendera Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Uni Eropa dan Iran Bahas Serangan Israel Terhadap Konsulat di Suriah

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan Cina Zhu Fenglian yang berada di Beijing  mengatakan, jika Tsai bertemu dengan McCarthy, maka Cina pasti akan mengambil tindakan untuk melawan balik. Kuasa usaha di Kedutaan Cina di Washington, Xu Xueyuan, mengatakan,  pertemuan semacam itu dapat menyebabkan konfrontasi serius lainnya dalam hubungan Cina-AS.

“Kami telah membuat pernyataan serius ke pihak AS dalam banyak kesempatan dan dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa semua konsekuensi harus ditanggung oleh pihak AS,” kata Xu.

Pertemuan Tsai dengan McCarthy akan menjadi yang pertemuan pertama antara pemimpin Taiwan dan pemimpin House of Representatives AS.  Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa sebanyak 20 atau lebih anggota parlemen AS berencana untuk menemani McCarthy bertemu Tsai.

Dua sumber lain mengatakan, Tsai akan menghadiri perjamuan dengan orang Amerika Taiwan dan orang Taiwan perantauan di New York. Kemudian pada Kamis (30/3/2023), Tsai dijadwalkan mengunjungi lembaga think tank, Institut Hudson. Pemerintah Taiwan merupakan donor penting bagi lembaga tersebut.

Para pejabat AS mengatakan, Tsai akan bertemu dengan Laura Rosenberger, ketua di kantor pusat Institut Amerika di Taiwan (AIT) Washington, sebuah organisasi nirlaba yang dikelola pemerintah AS yang melakukan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

Berita Lainnya:
Belanda Sediakan Rp3,4 Triliun untuk Dukung Pertahanan Udara Ukraina

Rosenberger sebelumnya adalah pejabat senior Cina dan Taiwan di Dewan Keamanan Nasional di bawah Presiden Joe Biden.

Kunjungan Tsai terjadi ketika hubungan AS dengan Cina berada pada tingkat terburuk, sejak Washington menormalisasi hubungan dengan Beijing pada 1979 dan mengalihkan pengakuan diplomatik ke Taipei. Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mendesak Cina untuk tidak menggunakan kunjungan Tsai sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas agresif terhadap Taiwan.

“Kami sadar bahwa keadaan sedang tegang saat ini antara Amerika Serikat dan Cina,” kata Kirby.

Kirby mendesak Beijing untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Kirby menyatakan, Washington masih ingin menjadwal ulang perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing yang ditunda bulan lalu karena insiden balon mata-mata Cina.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, Beijing telah meningkatkan tekanan militer, ekonomi, dan diplomatik terhadap Taiwan. Tetapi dukungan Washington untuk Taipei tidak berubah.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi