Kamis, 25/04/2024 - 04:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

HPP Baru GKP Bawa Keuntungan Buat Petani Lebak

ADVERTISEMENTS

LEBAK — Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meraup keuntungan besar usai ditetapkan harga patokan pemerintah (HPP) baru gabah kering pungut (GKP) Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 4.200 kilogram.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kita panen awal April 2023 bisa menghasilkan produksi enam ton GKP/hektare dengan HPP baru Rp 5.000/kg, sehingga pendapatan Rp 30 juta. Dari Rp 30 juta itu bisa meraup keuntungan bersih Rp 22 juta/hektare,” kata Ketua Kelompok Tani Gudang Asih Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Udin di Lebak, Ahad (2/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Petani Kabupaten Lebak sangat diuntungkan dengan terbitnya penetapan HPP baru untuk GKP Rp 5.000/kg dan beras Rp 10 ribu/kg. Kebanyakan hasil panen dari petani di sana ditampung oleh pihak kemitraan Perum Bulog dengan membeli GKP di tingkat petani di lokasi Rp 5.000/kg.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami merasa senang dengan harga Rp 5.000 dan dipastikan petani usaha padi sawah cukup diuntungkan,” katanya menjelaskan.

ADVERTISEMENTS

 

Berita Lainnya:
Badan Pangan Tambah Fleksibilitas Bulog Beli Gabah Petani

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Udin, panen padi di wilayahnya Rangkasbitung seluas 50 hektare dengan produksi dan produktivitas rata-rata enam ton/ hektare GKP. Dari 30 hektare itu jumlah produksi hasil panen sekitar 300 ton dan jika HPP baru untuk GKP Rp 5. 000/ kg maka diakumulasi mencapai Rp 1,5 miliar dengan petani yang menggarap sekitar 25 orang.

“Kami meyakini pendapatan ekonomi petani lebih sejahtera dari hasil panen padi itu bisa meraup keuntungan bersih Rp 45 juta seluas dua hektare,” kata Udin.

Begitu juga petani lainnya, Misbah (45 tahun) mengatakan, ia menyambut positif HPP baru dengan GKP menembus Rp 5.000/ kg, sehingga bisa meraup keuntungan. Saat ini, ia memanen padi seluas satu hektare dengan produktivitas enam ton, sehingga bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp 30 juta dengan harga Rp 5.000/kg.

Dari Rp 30 juta itu, biaya produksi sekitar Rp 8 juta untuk kebutuhan membeli benih, pupuk hingga upah garapan. “Kami dari panen itu bisa menghasilkan pendapatan Rp 22 juta bersih setelah dipotong biaya produksi,” kata Misbah.

Berita Lainnya:
Survei: Masyarakat Indonesia Semakin Menyadari Pentingnya Industri Halal

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar panen padi pada Maret-April 2023 dipastikan memberikan kontribusi besar produksi pangan di Provinsi Banten dan dapat menstabilkan harga beras yang mengalami lonjakan di pasaran. Panen padi di Kabupaten Lebak 2023 diperkirakan seluas 10.041 hektare dengan menghasilkan sebanyak 52.359 ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 30.196 ton.

Panen padi di Kabupaten Lebak itu dari musim tanam Desember 2022 dan Januari 2023 dengan masa produksi selama tiga bulan, karena menggunakan benih bersertifikat seperti benih Ciherang dan Infari 32. Dari hasil panen itu diperkirakan dapat memberikan pendapatan ekonomi petani hingga puluhan miliar dengan harga beras rata-rata Rp 10 ribu/kg dan produksi setara beras 30.196 ton.

“Kami menilai usaha pertanian cukup besar menumbuhkan ekonomi petani,” kata Deni.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi