Selasa, 23/04/2024 - 13:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Waspada El Nino, Mentan Percepat Tanam Padi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian mendorong percepatan tanam padi usai periode panen. Hal ini untuk memitigasi dampak El Nino atau kemarau panjang agar produksi dan ketersediaan beras tetap terjaga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Syahrul menjelaskan, Indonesia saat ini tengah melangsungkan panen raya padi dan data dari BPS menunjukkan produktivitas padi justru lebih membaik. Kendati demikian, hal ini tidak berarti tidak waspada menghadapi musim tanam berikutnya yang kemungkinan menghadapi suasana El Nino atau kemarau yang panjang. Tak hanya memanfaatkan air, pengembangan program percepatan tanam pun dengan menerapkan pertanian organik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Oleh karena itu, kerja sama Kementan, Ditjen Tanaman Pangan, dengan SPI (Serikat Petani Indonesia) dan beberapa asosiasi lain, kita akan dorong khususnya dalam menciptakan pupuk-pupuk organik yang bisa digunakan dari sumber daya alam yang ada di sekitar lahan-lahan yang ada,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Indeks Fear dan Greed dan Kegunaannya di Dunia Investasi Kripto

Sementara itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih menyebutkan produksi padi 2023 secara nasional melimpah sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri. Oleh karena itu, SPI mendukung gerakan percepatan tanam kembali usai panen yang dilakukan Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, khususnya mendorong penggunaan pupuk organik yang dihasilkan secara mandiri oleh petani.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kalau menurut kami, produktivitas padi cukup baik walaupun ada di beberapa daerah banjir, ada di beberapa daerah katanya terserang hama tetapi tidaklah besar sekali. Sehingga menurut SPI produksi kita dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan nasional,” sebutnya.

Berita Lainnya:
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp 60 Juta per Hektare

Perlu diketahui, luas baku sawah nasional saat ini 7,46 juta hektare dengan produktivitas padi nasional 5,25 ton per hektare. Berdasarkan data KSA BPS, prognosis luas panen Januari-Maret 2023 seluas 3,12 juta hektare atau 29,8 persen dari luas panen setahun 10,45 juta hektare. Perkiraan produksi padi Januari-Maret sebesar 26,6 juta ton gabah kering giling (GKG), setara 9,57 juta ton beras.

Luas baku sawah Provinsi Jawa Timur 1,21 juta hektare dan Kabupaten Tuban 66.534 hektare. Berdasarkan data BPS, prognosis panen di Provinsi Jawa Timur pada Januari-Maret 2023 sebesar 599.743 hektare (35,42 persen dari setahun 1,69 juta hektare). Produksi gabahnya 3,44 juta ton GKG, setara 1,98 juta ton beras.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi