Selasa, 23/04/2024 - 15:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ada Ancaman El Nino, Kementan Perkuat Pendampingan Petani

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memerintahkan jajarannya untuk mempersiapkan musim kemarau ekstrem atau el nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang. Salah satu persiapannya, adalah mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran Irigasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Menghadapi musim kering ekstrem atau el nino, saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian, saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujar Syahrul di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan mitigasi el nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan, serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering maupun mekanisasi seperti penggunaan traktor roda empat dan traktor roda dua.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Perkuat Program Pompanisasi, Kementan Dorong Listrik Masuk Sawah

Syahrul mengatakan, tahun ini pihaknya juga akan mengalokasikan embung sebanyak 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, dan RJIT 3.213 unit. Sementara, pada 2020 sampai 2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi peningkatan ketersediaan air RJIT sebanyak 11.866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit dan embung 1.531 unit.

ADVERTISEMENTS

“Seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi el nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain itu, kata Syahrul, para petani juga bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat atau KUR pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budi daya. Menurut SYL, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli alsintan maupun mesin pencacah untuk panen.

Berita Lainnya:
Kemenkop UKM Terus Lakukan Pendataan Koperasi dan UMKM

“Kita harus memperkokoh kekuatan SDM kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik,” katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan ketersediaan dan pasokan produksi pangan selama bulan puasa dan lebaran kemarin dalam posisi aman alias mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini didorong oleh panen raya yang terjadi di sejumlah sentra. Di antaranya panen komoditas hortikultura dan panen raya padi yang terjadi di beberapa sentra produksi seprti Karawang, Indramayu, Ngawi, Lamongan, Grobogan, Sragen, dan daerah lainya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi