Sabtu, 20/04/2024 - 20:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Singgung Serangan Drone ke Kremlin Tingkatkan Konflik

ADVERTISEMENTS

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada Kamis (4/5/2023), serangan pesawat tak berawak di Istana Kremlin pasti akan meningkatkan konflik dengan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 MOSKOW — Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada Kamis (4/5/2023), serangan pesawat tak berawak di Istana Kremlin pasti akan meningkatkan konflik dengan Ukraina. Ukraina dituduh menyerang kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (2/5/202) malam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Medvedev menyebut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell sebagai orang tua yang kurang ajar. Borell  mendesak Moskow untuk tidak menggunakan serangan itu sebagai alasan untuk meningkatkan tindakan di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Idul Fitri di Tepi Barat Diwarnai Penangkapan oleh Tentara Israel

“Borrell telah berbicara menentang penggunaan serangan di Kremlin untuk kemungkinan eskalasi konflik lebih lanjut. Orang tua bodoh yang kurang ajar. Justru eskalasi konflik yang akan dipimpinnya, serangan teroris yang dilakukan oleh otoritas Kiev, dipandu oleh AS, dan disetujui oleh kepemimpinan Uni Eropa,” kata mantan presiden Rusia itu di Twitter.

Berita Lainnya:
Putin Nyatakan 24 Maret Sebagai Hari Berkabung Nasional di Rusia

“Inilah yang diinginkan Washington dan banyak orang bodoh di Brussel,” ujar Medvedev.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan pejabat lainnya membantah keterlibatan Kiev dalam serangan itu. Washington juga menyanggah sebagai dalang yang memerintah Kiev untuk melakukan serangan ke Moskow.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Medvedev sebelumnya sempat menyinggung dalam sebuah posting Telegram, bahwa serangan itu membuat Rusia tidak memiliki pilihan selain untuk menghilangkan Zelenskyy.  Bahkan dia menyatakan, pemimpin Ukraina itu tidak dibutuhkan untuk menandatangani instrument penyerahan tanpa syarat. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi