Sabtu, 20/04/2024 - 17:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Delegasi Ukraina Pukul Delegasi Rusia di Turki

ADVERTISEMENTS

Bendera nasional Ukraina dan Rusia diletakkan di atas meja menjelang pembicaraan damai antara delegasi Rusia dan Ukraina di sebuah wisma tamu di wilayah Gomel, Belarusia terlihat Senin, 28 Februari 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

ANKARA — Sebuah rekaman video menangkap momen saat seorang delegasi Ukraina meninju wajah rekannya dari Rusia. Kejadian tersebut terjadi selama pertemuan negara-negara Laut Hitam di Turki pada Kamis (4/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perkelahian pecah setelah anggota parlemen Ukraina Oleksandr Marikovski mengibarkan bendera Ukraina di belakang politisi Rusia Olga Timofeeva. Dia melakukan itu saat Timofeeva diwawancarai di Majelis Parlemen Kerjasama Ekonomi Laut Hitam (PABSEC).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hadapi Tantangan Global Kontemporer, China Gelar Boao Forum for Asia

Saat bendera Ukraina direbut paksa oleh seorang pria, Oleksandr pun mengejar dan memukulnya. Kemudian terlihat orang-orang mencoba melerai perkelahian tersebut.

Marikovski pun memposting video dirinya memukul perwakilan Rusia di halaman Facebook-nya. Insiden di Turki terjadi di lorong gedung parlemen di Ankara, tempat pertemuan Organisasi Kerja Sama Ekonomi Laut Hitam (BSEC) diadakan.

Berita Lainnya:
Rusia Kritik Amerika, Desak Penerapan Resolusi Genjatan Senjata Gaza DK PBB   

Sebelum peristiwa itu, beberapa delegasi Ukraina bentrok dengan petugas keamanan yang mencoba menarik mereka pergi saat melakukan protes. Gambar-gambar gangguan itu diposting oleh parlemen Turki di situs webnya dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop mengeluarkan teguran keras atas peristiwa itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saya mengutuk perilaku yang mengganggu lingkungan damai yang coba dibangun Turki ini,” kata Sentop dikutip dari Aljazirah. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi