Sabtu, 20/04/2024 - 16:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Dinilai Sudah Membuat Garis Tegas Pemisah dengan Nasdem

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Sebagai partai politik pendukung pemerintah, Nasdem belakangan berulang kali tidak mendapatkan undangan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ketua umum parpol pendukung. Kondisi ini dinilai sebagai garis tegas yang telah dibuat Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Berarti memang pemerintahan saat ini sudah menahbiskan kami dan anda, kami adalah yang mencoba meneruskan dan anda yang mencoba menggantikan kami,” kata pengamat politik Hendri Satrio, Jumat (5/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Namun, ia mengingatkan, Jokowi salah jika berasumsi orang-orang yang didukungnya itu menuruti kemauannya ketika sudah menjabat. Sebab, ketika menjabat, mereka akan memiliki otoritas sendiri melanjutkan atau tidak.

ADVERTISEMENTS

Meski begitu, Hendri berpendapat, tetap menjadi hak Presiden Jokowi jika ingin mengumpulkan koalisi partai-partai pendukungnya. Walaupun, ia merasa, seharusnya pertemuan semacam itu tidak dilaksanakan di Istana.

Berita Lainnya:
Tak Siapkan Undangan, Istana Persilakan Eks Presiden-Wapres Bersilaturahmi dengan Jokowi

Ia menyarankan, Presiden Jokowi mencontoh apa yang dilakukan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyelamatkan demokrasi. Artinya, Jokowi bisa mengawal demokrasi seperti presiden-presiden sebelumnya.

“Memberi kesempatan kepada anak bangsa sebagai calon presiden layaknya presiden sebelumnya memberikan kesempatan kepada dirinya, presiden sebelumnya tidak sibuk meng-endorse endorse,” ujar Hensat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hendri juga memuji Megawati yang memastikan demokrasi berjalan dalam rela yang ada dengan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Bahkan, menegaskan dua periode merupakan batas maksimal presiden.

Berita Lainnya:
Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Kelola Layanan Terminasi Suara

Selain itu, ia melihat, Megawati tampak semringah atas dukungan PPP kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hal ini sekaligus menunjukkan ke Megawati kalau Ganjar bisa membuat PDIP bekerja sama dengan parpol lain.

Apalagi, lanjut Hendri, sempat terjadi semacam ‘lost track‘ ketika Presiden Jokowi mengumpulkan ketua umum partai politik saat Megawati di Jepang. Hal itu dirasa turut mendorong Megawati mengumumkan Ganjar.

“Bu Mega ingin mengingatkan kembali saya yang punya tiketnya, keputusan ada di saya, walaupun presiden bisa meng-endorse dia tidak punya tiket,” kata Hendri. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi