Sabtu, 20/04/2024 - 11:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Luhut Tantang Pengkritik Kebijakan Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik

ADVERTISEMENTS

oleh Iit Septyaningsih, Intan Pratiwi, Nawir Arsyad Akbar

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Siapa yang berkomentar, suruh dia datangi saya langsung. Biar saya jelaskan bahwa tidak benar omongannya.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan itu keluar dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara ‘Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Hebat’, di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

ADVERTISEMENTS

Luhut meminta, siapa saja yang mengkritisi kebijakan pemerintah terkait subsidi pembelian kendaraan listrik, agar langsung mendatanginya. Ia menyatakan, kebijakan mengenai mobil listrik sudah memiliki studi yang komprehensif. Pengembangan kendaraan listrik, lanjutnya, dilakukan oleh seluruh negara di dunia tidak hanya Indonesia.

“Saya kira seluruh dunia bukan hanya kita. Jadi jangan kita melawan arus dunia juga,” katanya.

Luhut mengatakan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi kendaraan listrik di Indonesia untuk masa depan bangsa. Luhut menilai, pemerintah telah memberikan banyak insentif untuk bisa mensukseskan kebijakan masifnya kendaraan listrik di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
RI-China Eksplorasi Palung Jawa, Luhut: Untuk Ungkap Potensi Tersembunyi

“Kita bikin EV itu saya dorong habis-habisan. Saya kadang-kadang dengan Kementerian Keuangan kita ini inisiatif loh, ini kan carbon emission, ini kan supaya kita secepat mungkin buang bus yang karbon tinggi, tambah sepeda motor, karena itu menyangkut Indonesia,” ujarnya.

Luhut menilai Indonesia memiliki banyak potensi sumber utama industri kendaraan listrik. Namun, penetrasi kendaraan listrik di Indonesia tak semasif di Thailand bahkan Vietnam.

Untuk itu, pemerintah mencari contoh kebijakan percepatan kendaraan listrik ke negara tetangga. Salah satunya adalah memberikan insentif tak hanya bagi industri kendaraan listriknya saja tetapi juga untuk masyarakat sehingga terjangkau.

“Kita gampang kok benchmark saja. Supaya kita nggak kalah bersaing dengan Vietnam kalau Vietnam bisa kasih (insentif EV), Thailand bisa kasih, kok kita nggak bisa?” tambah Luhut.

Berita Lainnya:
TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, pengembangan industri kendaraan listrik harus dilihat secara menyeluruh. 

“EV ini kan pada dasarnya untuk mengurangi emisi. Sebagai komunitas global, kita punya komitmen zero emisi pada 2060, ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, Selasa (9/5/2023).

Ia menambahkan, pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik akan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat di Tanah Air. Pengembangan itu, lanjutnya, bermanfaat pula dalam memanfaatkan program hilirisasi nikel yang tengah dijalankan pemerintah.

“Jadi kalau kita melihat pengembangan industri EV itu jangan dilihat dari satu faktor saja tapi faktor secara utuh. Harus kita lihat karena ekosistem itu juga kita bentuk dan manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi, tidak bisa dilihat dari satu faktor saja,” jelasnya.

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi