Rabu, 24/04/2024 - 23:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

ASEAN Sambut Upaya Myanmar Repatriasi Pengungsi Rohingya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – ASEAN menyambut kerja sama antara Myanmar dan Bangladesh untuk memulai proses repatriasi pengungsi Rohingya. ASEAN menyatakan mendukung upaya Myanmar menghadirkan perdamaian di Negara Bagian Rakhine, wilayah yang dihuni etnis Rohingya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami mencatat keterlibatan serta kerja sama antara Myanmar dan Bangladesh dalam proses repatriasi, terutama pada hasil negosiasi antara Myanmar dan Bangladesh untuk memulai gelombang pertama repatriasi lebih dari seribu orang terlantar yang diverifikasi pada pertengahan Mei di bawah proyek percontohan serta rencana untuk menerima lebih dari tujuh ribu pengungsi yang kembali pada akhir tahun 2023,” demikian bunyi Chairman Statement of 42nd ASEAN Summit yang dirilis Kamis (11/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami juga menyambut kunjungan diplomatik baru-baru ini ke Negara Bagian Rakhine dari 8 hingga 9 Maret 2023 untuk mengamati pekerjaan persiapan yang dilakukan oleh Myanmar untuk memulai repatriasi dengan proyek percontohan dan menegaskan kembali kebutuhan untuk memastikan pemulangan sukarela yang aman, terjamin, dan bermartabat dari para pengungsi,” tambah ASEAN dalam pernyataan ketuanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

ASEAN mengatakan mendukung Myanmar untuk menciptakan perdamaian di Negara Bagian Rakhine. “Kami menegaskan kembali dukungan berkelanjutan kami terhadap upaya Myanmar untuk menghadirkan perdamaian dan keharmonisan di antara berbagai komunitas terkait serta untuk mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Negara Bagian Rakhine,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Nestapa Rohingya Pencari Suaka

Sebanyak 20 pengungsi Rohingya di Bangladesh telah melakukan kunjungan ke Maungdaw dan desa-desa terdekat di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Jumat (5/5/2023) pekan lalu. Kunjungan itu merupakan upaya untuk mendorong repatriasi sukarela ratusan ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Terdapat tujuh pejabat Bangladesh yang mendampingi 20 pengungsi Rohingya mengunjungi Maungdaw dan sejumlah desa lainnya di Rakhine. Mereka bersama-sama menyaksikan pelaksanaan mekanisme otoritas Myanmar untuk memukimkan kembali para pengungsi. Namun sebagian besar dari 20 pengungsi Rohingya yang berpartisipasi dalam kunjungan ke Rakhine masih ragu untuk pulang ke desa mereka.

Mereka menyatakan tidak akan kembali ke Rakhine sebelum ada jaminan keamanan, termasuk pemberian status kewarganegaraan oleh Myanmar. “Kami tidak ingin dikurung di kamp-kamp. Kami ingin mendapatkan kembali tanah kami dan kami akan membangun rumah kami sendiri di sana. Kami hanya akan kembali dengan kewarganegaraan dan semua hak kami,” kata Oli Hossain, salah satu pengungsi ikut dalam kunjungan ke Rakhine saat diwawancara Reuters, Sabtu (6/5/2023).

Myanmar telah menawarkan kartu verifikasi nasional Rohingya (NVC). Namun para pengungsi menganggap kartu itu tak memadai. “Myanmar adalah tempat kelahiran kami dan kami adalah warga negara Myanmar dan akan kembali dengan kewarganegaraan,” ujar Abu Sufian, pengungsi Rohingya yang juga berpartisipasi dalam kunjungan ke Rakhine pada Jumat pekan lalu.

Berita Lainnya:
PM Singapura Lee Hsien Loong Mengundurkan Diri pada 15 Mei 2024

Dia menekankan, warga Rohingya tidak akan pernah menerima NVC. “(Kartu) ini secara efektif akan mengidentifikasi Rohingya sebagai ‘orang asing’,” ujarnya seraya menambahkan bahwa junta Myanmar telah mengubah nama desanya di Rakhine.

Pejabat Bangladesh telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Myanmar sebagai bagian dari upaya repatriasi pengungsi Rohingya. Namun kunjungan ke Rakhine pada Jumat lalu merupakan yang pertama kali melibatkan langsung perwakilan pengungsi.

Militer Myanmar telah menunjukkan sedikit iktikad untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Bangladesh ke Rakhine. Delegasi Myanmar sempat mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Maret. Mereka memverifikasi beberapa ratus pengungsi yang akan dilibatkan dalam proyek percontohan repatriasi.

Seorang pejabat Bangladesh mengungkapkan, proyek percontohan itu bakal melibatkan sekitar 1.100 pengungsi Rohingya. Namun belum ditetapkan kapan proyek tersebut akan mulai dilaksanakan. Upaya repatriasi pada 2018 dan 2019 gagal karena para pengungsi masih takut menjadi sasaran kekerasan lagi jika kembali ke kampungnya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi